Jakarta (ANTARA News) - Uji laboratorium forensik (labfor) terhadap senjata-senjata personil Polda Papua terkait kasus penembakan Arsio Richard alumni Universitas Cendrawasih Abepura, Jayapura akan selesai dua minggu lagi, demikian diungkapkan Kapolri Jenderal Sutanto di Jakarta Kamis. "Kami masih menunggu hasil uji labfor selesai karena memang cukup banyak senjata yang harus diuji. Masih ada seratus senjata lagi yang belum diuji dan akan selesai dua minggu lagi," katanya di Mabes Polri. Arsio, mahasiswa yang belum lama diwisuda di Universitas Cenderawasih, Papua, pada Selasa sore (28/3) yang lalu ditembak orang tak dikenal hingga terluka di bagian perut dan berhasil diselematkan setelah menjalani perawatan rumah sakit. Arsio ditembak oleh dua orang bersepeda motor di Abepura setelah siangnya ia baru saja menjalani wisuda. Pengendara sepeda motor itu langsung kabur setelah melepaskan tembakan. Polisi telah membawa peluru yang berhasil dikeluarkan dari tubuh Arsio untuk diteliti dan disimpulkan bahwa senjata yang dipakai adalah revolver kaliber 38 jenis Smith and Bush. Polda Papua langsung menarik semua senjata untuk diperiksa di labfor untuk dicocokkan dengan alur peluru yang ditemukan di tubuh Arsio. Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan, hingga kini baru 50 senjata yang telah selesai diperiksa oleh labfor dan masih ada ratusan senjata lagi yang belum diperiksa. "Mudah-mudahan dua minggu lagi akan diketahui pemilik senjata itu," katanya. Hingga kini polisi belum bisa mengetahui motif dari penembakan itu. "Penembakan itu untuk mengacaukan situasi pasca bentrokan di Abepura. Polisi beranggapan, tindakan itu kriminal yang harus dicari siapa pelakunya," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006