Jakarta (ANTARA) - Produsen tempe di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, menyiasati kenaikan harga kedelai dengan memperkecil ukuran dan menaikkan harga jual tempe.

Salah satu produsen tempe di Jalan Rukun I, RT 06/RW 02, Cibubur, Ari Ambari mengatakan, harga kedelai saat ini Rp13 ribu per kilogram (kg).

"Sebelumnya harga kedelai per kilogram itu Rp11 ribu, sekarang Rp13 ribu. Makanya ukuran (per papan) diperkecil, dari yang biasa berat satu kilogram sekarang sembilan ons," kata Ari Ambari di Jakarta, Rabu.

Ari menambahkan, kenaikan harga kedelai yang merupakan bahan baku utama produksi tempe sudah terjadi sejak Februari 2022.

Dia mengatakan, ada beberapa faktor penyebab seperti harga kedelai impor global naik serta naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) yang mempengaruhi ongkos pengiriman dari tingkat distributor ke pedagang.

Baca juga: Perajin tahu Jakarta Timur keluhkan tingginya harga kedelai
Baca juga: Sudin Ketahanan Pangan Jaksel pastikan ketersediaan tahu tempe aman

Akibatnya, ia juga mengaku mengalami penurunan omzet sekitar 30 persen dibandingkan sebelumnya karena membengkaknya ongkos produksi.

"Karena itu modal untuk produksi bertambah tapi penjualan sulit. Harga jual dari kita ke pedagang juga naik kan," ujar Ari.

Selain mengurangi ukuran tempe ia juga menaikkan harga jual menjadi Rp12 ribu per papan dibandingkan sebelumnya yang hanya sebesar Rp10 ribu per papan.

"Harapannya pemerintah bisa membuat harga kedelai stabil, enggak naik terus seperti sekarang dan pasokan normal. Kalau mahal seperti ini terus terang membebani," tutur Ari.
 

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022