Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto dianugerahi gelar oleh Kasunanan Mataram Surakarta Hadiningrat dengan sebutan Kanjeng Raden Arya Tumenggung Sunanto Maduyoso Cokronagoro.

Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, penganugerahan ini dilakukan di Sitinggil Keraton Mataram Surakarta Hadiningrat oleh Gray Koes Moertiyah selaku Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta.

“Anak muda tidak boleh menafikkan sejarah bangsa, termasuk rangkaian sejarah bagaimana Islam masuk ke Indonesia, yakni melalui proses akulturasi budaya,” ucap Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto.

Menurut Cak Nanto, keraton atau kerajaan menjadi episentrum budaya yang kemudian mampu berakulturasi dengan ajaran Islam yang dibawa oleh para tokoh Islam yang datang ke Indonesia.

" Oleh karenanya, penting hari ini pemuda-pemuda Indonesia untuk mampu memahami budaya sebagai bagian penting dari dakwah Islam yang berkemajuan," ucap Cak Nanto.

Masih menurut Cak Nanto, Kiai Haji Ahmad Dahlan dulu merupakan orang yang mampu memadukan budaya dan ajaran Islam begitu harmoni sehingga menghasilkan langgam ajaran yang mampu diterima oleh banyak kalangan meskipun pada awalnya sempat ditentang oleh banyak kalangan ketika itu.

Namun, dengan ketulusan dakwah serta kesabaran dan tekad yang kuat, ajaran Kiai Ahmad Dahlan menjadi rujukan banyak warga bangsa bahkan hingga warga dunia.

Selanjutnya, Cak Nanto juga menyampaikan sebagai kader Muhammadiyah, kaum pemuda tidak boleh antipati dengan budaya, apalagi kemudian dengan sangat mudah melihat perbedaan sebagai ancaman.

"Justru harus menjadikan perbedaan sebagai kompas kearifan dalam berfikir dan bertindak,” tuturnya seraya menambahkan spirit dakwah Muhammadiyah adalah mempersatukan dengan menjunjung tinggi aspek-aspek kemanusiaan.

Penganugerahan itu juga dihadiri oleh Dr. K.H. Tafsir selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dan segenap anggota Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022