Magelang (ANTARA) - Direktur Wahid Institut, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang lebih dikenal dengan sebutan Yenni Wahid mengajak para seniman Komunitas Lima Gunung dan masyarakat Mantran Wetan Kabupaten Magelang mendoakan para korban kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

"Nyuwun pandonganipun sedherek sedaya (mohon doanya saudara semua) untuk rekan-rekan yang kemarin kapundhut (meninggal) di Malang. Para suporter Arema yang kemarin terjadi kerusuhan usai pertandingan," kata Yenni Wahid di Magelang, Jawa Tengah, Minggu.

Ia menyampaikan hal tersebut pada Festival Lima Gunung XXI di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Yenny berharap, kerusuhan suporter sepak bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tersebut tidak terulang kembali.

"Semoga kejadian tersebut tidak terulang kembali. Mari mendoakan mereka yang telah menghadap Tuhan Yang Maha Esa mendapatkan tempat layak di sisi-Nya," kata putri kedua Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Baca juga: Polisi korban tragedi Kanjuruhan dimakamkan di Tulungagung

Menurut dia berkesenian seperti yang dilakukan oleh para seniman Komunitas Lima Gunung bisa mendamaikan suasana kebangsaan agar tetap sejuk dan dingin.

Ia menuturkan salah satu fungsi dari Festival Lima Gunung yang merupakan kegiatan tahunan ini untuk berkesenian dan berkebudayaan.

"Ketika ada persoalan di masyarakat tidak gampang marah. Inilah fungsi Festival Lima Gunung yang menjadi tiang masyarakat, negara, dan mendamaikan suasana," katanya.

Ketua Komunitas Lima Gunung, Supadi Haryanto mengatakan pada Festival Lima Gunung XXI para seniman tetap konsisten dengan sikapnya, yakni tidak menerima sponsor atau dana dari pihak mana pun.

Kegiatan ini merupakan swadaya murni dari masyarakat dan para seniman Komunitas Lima Gunung.

Ia mengatakan untuk penyelenggaraan Festival Lima Gunung XXI yang berlangsung sejak Jumat (30/9) masyarakat Dusun Mantran rela menyisihkan uangnya untuk pendanaan festival tahunan ini.

"Masing-masing keluarga di Dusun Mantran Wetan ini rela menyumbangkan uang sebesar Rp3 juta untuk suksesnya Festival Lima Gunung, meskipun saat ini harga sayuran dari para petani merosot tajam," katanya.

Festival Lima Gunung XXI di Dusun Mantran Wetan dengan tema "Wahyu Rumagang" diikuti 63 grup kesenian lokal dan mancanegara. ***3***

Baca juga: Ketua DPR minta investigasi menyeluruh tragedi Kanjuruhan

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022