Bogor, Jawa Barat (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-17 Malaysia Osmera bin Omaro menyebut hasil seri 1-1 menghadapi Guam sebagai memalukan. Laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 itu digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu.

"Itu pertandingan memalukan. Saya, juga mungkin penggemar sepak bola Malaysia, tidak bisa menerima performa seperti ini," ujar Osmera usai pertandingan.

Dia menilai pemain-pemainnya tampil terburu-buru khususnya pada babak pertama dan kerap melakukan pelanggaran kepada pemain lawan yang membuat skuad belia Harimau Malaya mendapatkan satu kartu merah pada menit ke-64.

"Itu sesuatu yang mengejutkan. Namun, inilah pertandingan sepak bola. Pemain ini masih muda, mereka perlu belajar. Kami meminta maaf kepada masyarakat Malaysia atas penampilan ini," tutur Osmera.

Sebaliknya pelatih Guam Samuel San Gil senang timnya menahan imbang Malaysia yang membuat Guam meraih poin pertama dalam turnamen internasional AFC ini.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan tak buat peserta Kualifikasi Piala Asia U-17 takut

"Pemain bermain dengan hati. Hasil bagus untuk kami. Ini poin pertama kami di kompetisi internasional dan kami sangat senang," kata Samuel.

Timnas U-17 Malaysia diimbangi Guam 1-1 setelah gol Malaysia yang dibuat Muhammad Qahir Dzakirin pada menit ke-64 disamakan oleh Riku Meyar pada menit ke-84.

Hasil ini membuat Guam naik ke posisi keempat klasemen Grup B dengan satu poin dari tiga laga, sedangkan Malaysia mendaki peringkat kedua dengan empat poin dari dua pertandingan di bawah pemuncak klasemen Uni Emirat Arab  yang meraup enam poin dari dua laga.

Naiknya Malaysia membuat Indonesia menduduki peringkat ketiga (tiga poin dari satu laga), sedangkan dasar klasemen dihuni Palestina dengan nol poin dari dua laga.

Indonesia bisa kembali ke papan atas klasemen jika mendapatkan poin sempurna ketika bersua UEA, Rabu (5/10) di Stadion Pakansari, pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Bima minta timnas U-17 Indonesia tampil tenang saat hadapi UEA

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022