Makassar (ANTARA News) - Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Jacob Nuwa Wea (62), dijadwalkan dibawa ke Singapura langsung dari Bandara Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa malam sekira 19.00 Wita, untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif di RS Elizaberth Singapura. "Ada perintah dari Ibu Megawati, agar bapak dirujuk ke Singapura untuk ditangani oleh Prof. James Khoo, ahli bedah syaraf di sana," kata Andy Gani Nuwa Wea, putra Jacob, kepada ANTARA News di RS Jaury Akademis Makassar, Selasa. Jacob Nuwa Wea saat ini menjabat Koordinator Wilayah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk wilayah Indonesia Timur, dan selama ini dikenal sebagai salah seorang yang dekat dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Andy yang didampingi Rudyanto Asapa, Bupati Sinjai yang juga tokoh PDIP Sulsel menyebutkan, pesawat khusus SOS Medical dari RS Elizabeth SIngapura akan menjemput Jacob di Bandara Hasanuddin, dan diperkirakan tiba sekitar pukul 19.00 Wita. Seorang dokter ahli dan sua asistennya dari RS Elizabeth dijadwalkan merawat Jacob selama dalam perjalanan menuju Singapura, yang ditemani Ny. Jacob Nuwa Wea dan dr Nicky selaku dokter pribadi Jacob, serta dua dokter dari Makassar. Rudyanto Asapa mengatakan, Jacob sudah sempat sadarkan diri pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.00 Wita, dan tampak ingin segera berbicara, namun dokter yang merawat masih memberikan obat penenang lantaran harus beristirahat total. "Maklum, bapak itu kan sifatnya sangat aktif," ujar Rudy. Jacob, yang lahir di Flores (Nusa Tenggara Timur/NTT) pada 14 April 1944, terserang stroke di Makassar, Senin dinihari (10/4), sehingga harus dilarikan ke RS Jaury Akademis Makassar untuk mendapat pertolongan, bahkan akhirnya harus menjalani bedah syaraf yang dilakukan oleh tiga orang dokter. Jacob diduga kelelahan setelah kunjungan maratonnya ke sejumlah kabupaten di Sulawesi Utara, Tengah dan Tenggara untuk konsolidasi partai, dan saat menginap di Hotel Sahid Jaya Makassar terserang stroke, dan ditemukan ajudannya sudah jatuh tak sadarkan diri di lantai kamar tidurnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006