penyusunan kerangka kerja inklusi keuangan sebagai panduan bagi setiap negara untuk mendorong digitalisasi guna menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan
Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan Presidensi G20 Indonesia melalui tim kerja Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) telah menghasilkan kerangka kerja inklusi keuangan yang merupakan empat capaian utama GPFI selama Presidensi G20 Indonesia di 2022.

Inklusi keuangan menjadi fokus bahasan GPFI karena diyakini dapat mengurangi kesenjangan akibat pandemi COVID-19 dan kenaikan harga energi serta pangan global.

"Inklusi keuangan tersebut diwujudkan melalui penyusunan kerangka kerja inklusi keuangan sebagai panduan bagi setiap negara untuk mendorong digitalisasi guna menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ucapnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Kerangka kerja inklusi keuangan tersebut antara lain berisi panduan implementasi G20 High Level Principles for Digital Financial Inclusion, yang dapat menjadi referensi bagi regulator dalam mengimplementasikan kebijakan inklusi keuangan yang memberikan keseimbangan antara inovasi produk keuangan dan mitigasi risiko yang dapat terjadi.

Database produk dan layanan digital dan inovatif untuk UMKM terutama yang dimiliki perempuan, pemuda, dan penerima bantuan sosial.

"Ini merupakan kumpulan informasi pengalaman dan praktik terbaik dalam penerapan inovasi digital di berbagai negara yang dapat menjadi bahan rujukan penting dalam upaya peningkatan inklusi keuangan," katanya.

Harmonisasi data UMKM yang merupakan sekumpulan data atau hasil survei yang berisi informasi mengenai pembiayaan UMKM yang dapat menjadi indikator inklusi keuangan juga tercakup dalam kerangka kerja.

"Guna mendukung kerangka inklusi keuangan tersebut di atas, GPFI secara khusus menggarisbawahi pentingnya penguatan prinsip-prinsip perlindungan konsumen dan pembiayaan UMKM untuk mendorong inklusi ekonomi dan keuangan," katanya.

Seiring dinamika transformasi digital, GPFI menyepakati pembaharuan dokumen yakni G20/OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) Updated High-Level Principles on Financial Consumer Protection dan menyambut baik G20/OECD Updated High-Level Principles on SME Financing.

"Genapnya rangkaian pertemuan yang menghasilkan sejumlah keluaran yang berdampak bagi peningkatan digitalisasi dan produktivitas, menunjukkan kepemimpinan Presidensi G20 Indonesia dalam mendorong inisiatif negara anggota untuk mendukung ekonomi inklusif dan berkelanjutan yang menjangkau perempuan, kaum muda dan UMKM," imbuh Dody.


Baca juga: G20 RI dorong percepatan inklusi keuangan UMKM lewat digitalisasi
Baca juga: LPS: Gap antara literasi dan inklusi keuangan masih jadi tantangan RI
Baca juga: OJK : Naiknya kinerja pasar modal harus dibarengi literasi dan inklusi


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022