setiap hari rata-rata mesin penyapu jalan mampu menyapu dan menampung sampah sekitar 12 kuintal
Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, mesin penyapu jalan berhasil menyapu dan mengumpulkan sampah organik hingga 12 kuintal per hari.

"Sejak mulai dioperasikan pada awal September 2022, setiap hari rata-rata mesin penyapu jalan mampu menyapu dan menampung sampah sekitar 12 kuintal," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat.

Menurutnya, mesin penyapu jalan ini mulai dioperasikan pada pukul 04.00 Wita dari Jalan Langko Ampenan hingga ke Jalan Penjanggik Pajang atau sekitar 5 kilometer.

Jam operasional mesin penyapu jalan ini sengaja diatur lebih pagi, untuk mencegah kemacetan lalu lintas. Pasalnya, mesin penyapu kurang efektif jika dioperasikan ketika aktivitas di jalan sudah ramai.

"Kalau kita telat sedikit saja, pukul 06.00 Wita di Jalan Pejanggik terutama depan SMPN 1, 2, dan 15, kondisi jalan sudah padat. Bagaimana kendaraan kita bisa nyapu," katanya.

Dikatakan, dari hasil evaluasi operasional mesin penyapu jalan ini dinilai efektif membantu mengurangi sampah yang berada di jalan protokol dari malam sampai pagi.

Baca juga: Cakupan ruang terbuka hijau privat di Mataram lampaui target

Baca juga: DLH Mataram apresiasi gerakan pengolahan sampah jadi pupuk cair


Setelah jalan protokol disapu dengan mesin penyapu jalan, petugas buruh sapu akan melanjutkan sampai siang.

"Sampah daun dari pohon kenari sepanjang Jalan Langko dan Pejanggik tidak bisa kompromi, apalagi masuk musim hujan sehingga harus disapu berulang-ulang," katanya.

Lebih jauh Kemal mengatakan sampah hasil dari mesin penyapu jalan yang mencapai 12 kuintal per hari, langsung di bawa ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) untuk diolah menjadi pupuk organik.

"Begitu juga sampah organik yang disapu oleh para buruh sapu," ujarnya.

Kemal juga mengatakan, untuk sementara ini mesin penyapu jalan diprioritaskan menyapu di jalan protokol yang memiliki pohon pelindung yang lebat.

"Selama tiga bulan masa uji coba, operasional mesin penyapu jalan sementara waktu kita lakukan sekali sehari sekaligus untuk pengaturan operator yang ada," katanya.

Mesin penyapu jalan milik Pemerintah Kota Mataram ini dibeli seharga Rp1,8 miliar dengan kapasitas menampung sampah sebanyak dua ton.

Baca juga: DLH Mataram optimistis sumbang PAD Rp360 juta dari budi daya maggot

Baca juga: DLH: Program pilah sampah mampu kurangi volume ke TPA hingga 30 ton

Pewarta: Nirkomala
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022