Berlin (ANTARA) - BERLIN, 7 Oktober (Xinhua) -- Sejak dimulainya perayaan Oktoberfest pada pertengahan September lalu di Negara Bagian Bavaria, Jerman, tingkat kejadian tujuh hari kasus COVID-19 per 100.000 orang terus meningkat baik di dalam maupun di sekitar Munich, ibu kota negara bagian tersebut, kata otoritas setempat pada Jumat (6/10).

Tingkat kejadian di negara bagian itu naik hampir tiga kali lipat menjadi 818, menurut Institut Robert Koch. Di level federal, tingkat kejadian meningkat dua kali lipat menjadi 577,5 selama periode yang sama.

Meski seandainya kaitan dengan festival tersebut tidak dapat dibuktikan secara ilmiah karena keterbatasan data, Menteri Kesehatan Bavaria Klaus Holetschek pekan lalu mengakui bahwa dirinya yakin acara tersebut "memiliki dampak."

Setelah dua tahun absen karena pandemi COVID-19, jutaan pengunjung dari seluruh penjuru dunia kembali berkumpul di Bavaria untuk menghadiri Volksfest terbesar di dunia yang menyuguhkan bir, sosis daging sapi muda, dan musik rakyat.

Pihak penyelenggara memperkirakan sekitar 5,7 juta orang menghadiri acara tersebut tahun ini, turun 600.000 orang dibandingkan pada 2019.
 
   "Terlepas dari semua kabar buruk, orang-orang menginginkan kebebasan dan kesenangan mereka kembali," kata Kepala Oktoberfest Clemens Baumgaertner saat melakukan evaluasi usai festival itu ditutup pada Senin (3/10)


Seperti negara-negara Eropa lainnya, Jerman saat ini tengah menghadapi gelombang COVID-19 musim gugur.

Tetangganya, Austria, melaporkan tingkat infeksi yang sangat tinggi dan menjadi negara pertama di Eropa yang mencatat tingkat kejadian COVID-19 menembus angka 1.000. Wilayah-wilayah Austria yang berbatasan dengan Bavaria menjadi yang paling parah terdampak.

Menteri Kesehatan Federal Jerman Karl Lauterbach meyakini kenaikan infeksi terkait festival dapat dicegah. "Ini tidak perlu terjadi seandainya tes mandiri telah dilakukan sebelum (pengunjung) masuk," ujarnya, seraya menyerukan agar negara bagian itu tidak terlalu lama menunggu untuk mewajibkan kembali pemakaian masker di dalam ruangan. 
 
 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022