Majulah kavaleriku. Jaya di medan perang, berguna pada masa damai
Jakarta (ANTARA) - CEO Romeo Strategic Consulting Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara memberikan rekomendasi berupa transformasi organisasi untuk menjaga relevansi satuan kavaleri.

"Rekomendasi dari kami agar satuan kavaleri tetap relevan di dalam peperangan modern adalah dengan melakukan transformasi organisasi dan peralatan," kata Iftitah ketika menyampaikan paparan dalam webinar bertajuk Tantangan Kavaleri dalam Perang Modern yang disiarkan di kanal YouTube ISDS Indonesia, dipantau dari Jakarta, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, Iftitah menjelaskan bahwa transformasi organisasi adalah organisasi yang mengutamakan combined arms.

"Perang modern adalah kolaborasi, joint forces (pasukan gabungan), serta combined arms (kekuatan gabungan). Semua kesatuan dan persenjataan saling melengkapi dan menutup kekurangan satu sama lain," ucap Iftitah.

Hal ini, kata dia, berlaku bukan hanya di internal Angkatan Darat, melainkan juga antarmatra.

Terkait dengan transformasi di bidang peralatan, Iftitah merekomendasikan satuan kavaleri melakukan negosiasi dengan penerbang untuk menyertakan helikopter apache dan helikopter Mi-35 sebagai bagian dari pengerahan satuan kavaleri.

"Kami juga mendorong tumbuhnya industri pertahanan dalam negeri, membuat tank sendiri," ucapnya.

Iftitah menambahkan bahwa doktrin dan taktik perang pun harus merupakan pasukan gabungan, bukan hanya pasukan darat.

"Di bidang sumber daya manusia, perwira kavaleri harus memiliki fighting spirit (semangat juang), militan, mampu melihat ke depan, beradaptasi dengan perkembangan teknologi, serta berkolaborasi dengan pasukan lain," ucap Iftitah.

Ia berharap satuan kavaleri ke depan tetap relevan dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman, baik secara teknologi maupun medan tempur.

"Majulah kavaleriku. Jaya di medan perang, berguna pada masa damai," kata Iftitah.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022