Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mengajak negara-negara di ASEAN untuk bersatu membangun solidaritas dalam rangka pemulihan pendidikan setelah pandemi COVID-19.

"ASEAN perlu menggunakan pendekatan yang konkret, komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi krisis pembelajaran yang memburuk karena pandemi COVID-19," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti dalam keterangan di Jakarta, Jumat, terkait pertemuan ke-12 Menteri Pendidikan se-ASEAN di Hanoi, Vietnam.

Menurut Suharti, ASEAN perlu menggunakan pendekatan yang konkret, komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi krisis pembelajaran yang semakin memburuk karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Muhammadiyah - AMCF komit bangun Pusat Pendidikan Islam ASEAN

Pendekatan yang konkret ini dapat dilakukan melalui kemitraan dan kepemimpinan ASEAN yang kuat agar menghasilkan kebijakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, lebih fleksibel, responsif terhadap kebutuhan di masing-masing negara, serta cepat dalam implementasinya.

Suharti mengatakan Kemendikbudristek berupaya memulihkan sektor pendidikan melalui kebijakan Merdeka Belajar, termasuk dengan implementasi Kurikulum Merdeka yang difokuskan pada materi esensial, sehingga ada waktu yang cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

"Apa yang dilakukan Indonesia sejalan dengan yang disarankan dalam The Guideline to Reopen, Recover and Resilience in Education for ASEAN Countries," katanya.

Menurut dia, platform Merdeka Mengajar dikembangkan oleh Kemendikbudristek untuk membantu para guru dalam meningkatkan kompetensi, saling belajar, dan saling berbagi dengan guru-guru lain di seluruh Indonesia.

"Kami memberikan kebebasan bagi guru dalam mengakselerasi kurikulum melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan berorientasi kepada kemampuan masing-masing peserta didik," katanya.

Baca juga: Uni Eropa-ASEAN tingkatkan kerja sama pendidikan dan peluang beasiswa

Baca juga: ASEAN-EU peringati kerja sama pendidikan melalui pameran virtual


Melalui pendekatan tersebut, diharapkan dapat terbangun sistem dan iklim pembelajaran yang tangguh, terlebih dalam menghadapi tantangan global.

Suharti menjelaskan pelaksanaan tujuh komitmen Indonesia terkait implementasi ASEAN Workplan 2021-2025.

Tujuh komitmen tersebut, antara lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya untuk jenjang pendidikan anak usia dini dan pendidikan inklusif, asesmen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, serta peningkatan kompetensi guru.

"Pelaksanaan komitmen juga menyangkut peningkatan mobilitas siswa dan mahasiswa di dalam dan antar-kawasan, peningkatan citra positif pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan, serta penguatan kolaborasi antara pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri," tutur Suharti.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022