Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kepulauan Seribu menyalurkan bantuan untuk korban kebakaran di Pulau Lancang RT 004/01 Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan.

Bantuan yang bersumber dari Bulan Dana PMI itu dititipkan ke kantor kelurahan setempat.

Ketua PMI Kepulauan Seribu Fahrullah di Kepulauan Seribu, Jumat, mengatakan, bantuan yang diberikan berupa bahan bangunan, yakni 10 sak semen dan 10 lembar asbes.

"Bantuan yang kami berikan berupa natura bahan bangunan, bantuan ini adalah titipan dari masyarakat Kepulauan Seribu yang dihimpun dari Bulan Dana PMI Kepulauan Seribu tahun 2022," ujar Fahrullah.

Fahrullah berharap bantuan yang diberikan PMI dapat meringankan penderitaan korban dan mengajak pihak lainnya untuk memberikan bantuan kepada korban.

"Memang bantuan kami tidak seberapa, namun kami berharap ada lembaga atau organisasi lainnya juga turut membantu agar ikut meringankan penderitaan saudara kita yang menjadi korban kebakaran," ujar Fahrullah.

Baca juga: Dua orang tewas dalam kebakaran kapal di perairan Kepulauan Seribu
Baca juga: Polisi berharap kebakaran kapal di Kepulauan Seribu jadi pelajaran

Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kelurahan Pulau Pari, Adehan menyampaikan terima kasih atas partisipasi PMI Kepulauan Seribu membantu warga korban kebakaran yang terjadi pada Rabu, 12 Oktober 2022.

Kebakaran melanda rumah milik warga bernama Elahwati (42) di Pulau Lancang RT 004/01 Kelurahan Pulau Pari. Kerusakan akibat kebakaran itu hampir 90 persen.

Dia memperkirakan nilai kerugian korban mencapai Rp80 juta. "Hampir 90 persen rumah rusak, perlengkapan rumah tangga di dalam rumah semuanya hangus terbakar. Bahkan pakaian korban juga semua terbakar," terangnya.

Personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Triyanto mengatakan,
Elahwati selamat dalam kebakaran tersebut karena sedang berada di luar rumah saat kejadian.

"Tidak ada korban jiwa, karena pemilik rumah sedang di luar saat kejadian. Penyebab kebakaran diduga karena adanya :korsleting' listrik," kata Triyanto.
 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022