Samarinda (ANTARA) - Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Letjen TNI Suharyanto meminta distribusi vaksin bagi hewan ternak di wilayah Provinsi Kalimantan Timur dipercepat dalam rangka pengendalian penyebaran penyakit.

"Saat ini cakupan vaksinasi hewan di Kaltim masih rendah, oleh sebab itu harus ada peningkatan," kata Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan resmi diterima di Samarinda, Jumat.

Pada kesempatan itu, Letjen TNI Suharyanto
hadir pada Rapat Koordinasi dan Evaluasi Posko Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku di Provinsi Kalimantan Timur.

Dia mengatakan vaksin yang masih tersedia di Kaltim 72.000, untuk itu dalam dua pekan ke depan harus dihabiskan.

Baca juga: DPTH Kaltim terima laporan indikasi satu kasus PMK di Berau

Baca juga: Status tanpa kasus PMK, bukan berarti bebas virus


Menurutnya, apabila Kaltim mengalami kesulitan dalam memvaksinasi hewan ternak maka bisa meminta bantuan TNI.

Dirinya menilai perbandingan sekarang dengan Bali dalam sehari bisa melakukan vaksin 2.657 ekor sementara Kaltim hanya 458 ekor yang divaksin.

"Kalau daerah lain bisa masa Kaltim tidak bisa, saya yakin bisa," ucapnya.

Ia meminta, dua pekan ke depan vaksin ternak yang tersedia Kaltim segera dihabiskan, karena nanti akan ada vaksin berikutnya.

"Jangan sampai Kaltim jadi salah satu Provinsi yang sampai akhir tahun vaksinnya tidak bisa disuntikkan," ujarnya.

Dia pun berharap, Pemerintah bahu membahu segera menyatukan langkah melaksanakan vaksinasi secara serentak. Sehingga di bulan Desember 20202 nanti bisa mencapai 80 persen jumlah ternak divaksinasi.*

Baca juga: Satgas targetkan 24 provinsi nihil paparan kasus PMK pada November

Baca juga: BNPB tetap monev penanganan PMK Kalbar meski kasus baru sudah nol

Pewarta: Arumanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022