Ankara (ANTARA) - Jumlah korban tewas dalam sebuah ledakan tambang batu bara bawah tanah di Turki utara bertambah menjadi 41 orang, seperti diungkapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (15/10) di Provinsi Bartin, tempat terjadinya ledakan itu sehari sebelumnya.

Ledakan tersebut terjadi 300 meter di bawah tanah pada Jumat (14/10) pukul 18.15 waktu setempat, atau pukul 22.15 WIB, di Amasra Hard Coal Enterprise, menyebabkan 110 pekerja terjebak, dengan 58 di antaranya kemudian berhasil menyelamatkan diri, sementara 11 lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit, kata para pejabat setempat dan negara.
 
   Sesampainya di lokasi kejadian di Kota Amasra, Erdogan berjanji akan "mengerahkan upaya terbaiknya" guna mengakhiri sejarah panjang kecelakaan pertambangan di negara itu


Kepada wartawan, dirinya mengatakan bahwa otoritas administratif dan yudisial akan menyelidiki insiden tersebut untuk mengungkap penyebab ledakan dan siapa yang bertanggung jawab, kalaupun ada.

Temuan awal menunjukkan bahwa ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh metana, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turki Fatih Donmez.

Pada 2014, sebanyak 301 orang tewas dalam bencana tambang terburuk di Turki dalam sebuah insiden kebakaran di dalam tambang batu bara di Kota Soma, Provinsi Manisa, Turki barat, demikian Xinhua dikutip Minggu.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022