Kupang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia berharap para tokoh-tokoh agama ikut membantu untuk mencegah adanya politik uang dalam Pemilu maupun Pilkada serentak 2024 sehingga bisa terwujud pemilu yang jujur, adil dan demokratis.

"Kami mengharapkan dukungan para tokoh-tokoh agama dalam mencegah terjadinya money politik dalam pemilu nanti baik pemilu legislatif maupun dalam pilkada pada 2024 mendatang," kata Anggota Bawaslu RI Herwyn Malonda saat menjadi pembicara dalam kegiatan Konsultasi Nasional Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) XV di Kota Kupang, Jumat.

Ia mengatakan guna mewujudkan pemilu dan pilkada yang demokratis maka dibutuhkan komitmen semua pihak untuk bersama-sama melaksanakan pemilu maupun pilkada sesuai aturan yang berlaku.

Baca juga: KPU RI: Pemilu 2024 pemilih usia muda jadi lapisan dominan

Menurut dia para anggota panitia pengawas yang tersebar diberbagai kecamatan dan desa di seluruh Indonesia tentu melakukan pengawasan terhadap semua proses tahapan pelaksanaan pemilu legislatif maupun pilpres serta pilkada sehingga bisa berlangsung sesuai aturan berlaku.

Dia menjelaskan agar proses pemilu dan pilkada yang dilakukan secara serentak pada 2024 bisa berlangsung secara demokratis dan sukses maka semua warga diminta untuk tidak tergoda dengan adanya politik uang untuk kepentingan tertentu.

"Kami mohon dukungan para tokoh-tokoh agama untuk membantu mengingatkan umatnya untuk tidak tergoda dengan politik uang pada pemilu maupun pilkada nanti peran para tokoh agama sangatlah penting," kata Herwyn Malonda.

Sementara itu Peneliti Indobarometer Dr Muhammad Qodari mengatakan pemilu dan pilkada serentak yang berlangsung pada 2024 sangat kental dengan adanya politik identitas yang berpotensi terjadinya polarisasi dalam masyarakat.

"Bahkan propaganda melalui media sosial tentang berita-berita hoaks menjadi ramai lagi seperti yang terjadi pada Pemilu 2014 dan 2019 silam," kata Muhammad Qodari.

Dia berharap para tokoh-tokoh agama di berbagai daerah untuk membantu penyelenggara pemilu dengan mengingatkan umat beragama agar tidak menyebarkan informasi bohong kepada masyarakat saat pemilu maupun pilkada serentak pada 2024 sehingga proses demokrasi yang dilakukan lima tahun sekali itu bisa dilakukan dengan aman.

Baca juga: Pemilu 2024 dan pentingnya digitalisasi kepemiluan
Baca juga: KPU RI gandeng UHO Kendari sukseskan Pemilu 2024
Baca juga: Menkominfo: Pemerintah belajar dari pengalaman soal dinamika pemilu

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022