Badung (ANTARA) - Values20 (V20) sebagai sebuah komunitas global yang melibatkan sederet pakar sekaligus praktisi berasal dari negara-negara anggota G20 menghasilkan Komunike V20 2022 dengan empat perspektif utama dalam menghadapi tantangan global.

"Komunike V20 ini merupakan hasil kerja dari puluhan ahli seluruh dunia," kata Alissa Wahid selaku V20 2022 Co-Sherpa dalam acara Puncak V20 2022 Summit di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Keempat perspektif utama dalam Komunike V20 2022 yang diluncurkan dalam V20 2022 Summit itu, yakni "nature" (alam), "economy" (ekonomi), "wellbeing" (kesejahteraan), dan "society" (masyarakat).

Oleh karena itu, ujar Alissa Wahid, para pemimpin G20 ketika membuat kebijakan ke depan agar memperhatikan nilai-nilai luhur tersebut.

"Jangan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi saja, tetapi sampai merusak alam (perspektif nature, red.). Bahkan, praktik bisnis yang merusak alam sudah waktunya dikurangi," ujar wanita yang juga Duta SDGs Indonesia itu.

Selanjutnya dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, V20 2022 Summit yang bertajuk Values at the Center digelar selama dua hari (20-21 Oktober 2022) di Green School, Kabupaten Badung, Bali. Dalam ajang ini menghadirkan berbagai pembicara dari berbagai bidang di dunia hadir secara luring maupun daring.

Mereka memberikan opini dan berbagi wawasan terkait pembangunan kebijakan berbasis nilai yang mengusung empat perspektif utama, yakni nature, economy, wellbeing, dan society.

Terkait perspektif "economy", V20 berpendapat untuk mendorong pemulihan ekonomi dan pertumbuhan positif yang berkelanjutan. Rekomendasi V20 meliputi, mempromosikan inklusivitas, keterkaitan, dan strategi bisnis ekonomi berbasis nilai sambil meningkatkan pemberdayaan dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan. Kemudian dalam perspektif "wellbeing" (kesejahteraan), V20 menggarisbawahi urgensi untuk mengatasi dampak sistemik epidemi pada masalah kesejahteraan.

Sementara itu, untuk perspektif "society", dalam momentum transisi menuju pemulihan penuh COVID-19, V20 menekankan bahwa pertumbuhan dan kemakmuran tidak mungkin terjadi tanpa keterlibatan semua orang.

Baca juga: V20 kedepankan rekomendasi berwawasan nilai masa depan
Baca juga: V20 Indonesia didorong tumbuhkan masyarakat aktif miliki nilai luhur


Menurut Allisa, setelah acara V20 Summit akan dilanjutkan dengan melaksanakan sejumlah inisiatif, seperti gerakan kasih sayang untuk orang tua dan para pengasuh.

Kemudian bekerja dengan inisiatif-inisiatif lain yang berkembang, dia ntaranya pendidikan keluarga, penanaman toleransi, merawat Bhinneka Tunggal Ika. "Pokoknya semua yang terkait dengan nilai itu kita kuatkan kerjasa manya," katanya.

Selain itu, kata Allisa, V20 akan tetap pada 17 agenda SDGs yang harus diselesaikan. "Terkait G20 kami ingin mengingatkan bahwa untuk memajukan ekonomi tidak boleh lepas dari nilai-nilai luhur tersebut di antaranya terkait dengan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Kemudian kehidupan bermasyarakat itu sendiri, katanya, jangan sampai ada polarisasi dan jangan sampai ada kepentingan politik yang kemudian justru merusak tatanan kehidupan bersama.

Pada peluncuran Komunike V20 2022, Prof Dr Makarim Wibisono, MA selaku Co-Sherpa V20 2022 mengatakan G20 telah menghasilkan banyak proposal kebijakan yang sangat baik tentang tantangan global di 16 KTT terakhir.

"Namun, V20 mendesak perbaikan lebih lanjut dari lembaga-lembaga G20 dengan menetapkan nilai-nilai dasar fundamental yang idealnya akan disepakati dan diadopsi oleh semua pemimpin G20," ujarnya.

Acara puncak V20 2022 Summit ditutup dengan penyerahan tongkat estafet V20 2023 dari V20 2022 Indonesia Organizing Committee yang diwakili oleh Meike Malaon selaku Co-Chair V20 2022 kepada perwakilan India sebagai pemegang tongkat Presidensi V20 selanjutnya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022