London (ANTARA) - Penjualan ritel Inggris pada September menunjukkan penurunan cukup signifikan setelah angka tersebut lemah pada Agustus.

Data juga menunjukkan para konsumen sekarang membeli lebih sedikit dibandingkan saat sebelum pandemi COVID-19. Volume penjualan ritel anjlok di semua sektor utama sebesar 1,4 persen pada September.

Tekanan harga yang berkelanjutan juga membuat para konsumen di Inggris menjadi lebih sadar terhadap pengeluaran. Selain itu, perusahaan riset pasar GfK mengatakan bahwa indeks kepercayaan konsumen Inggris pada Oktober berada di minus 47.

Bahaya terbesar sejauh ini adalah inflasi, yang didorong oleh kenaikan harga pangan menyebabkan inflasi Inggris sudah mencapai 10,1 persen pada September atau kembali ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir pada Juli lalu.

Sebuah survei menunjukkan bahwa 7,8 juta warga Inggris merasa terbebani untuk membayar tagihan mereka.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022