untuk meningkatkan kemampuan personel kami dalam menjalankan kegiatan SAR saat berada di medan operasi laut maupun sungai
Palu (ANTARA) -
Kantor Pencairan dan Pertolongan (SAR) Palu, Sulawesi Tengah, mengasah kemampuan personel dengan latihan pertolongan pada kondisi membahayakan manusia saat berada di dalam air.
 
"Latihan beregu ini untuk meningkatkan kemampuan personel kami dalam menjalankan kegiatan SAR saat berada di medan operasi laut maupun sungai," kata Kepala Kantor SAR Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Rabu.
 
Ia mengemukakan latihan SAR terhadap personel perlu dilakukan, guna menambah pengetahuan sehingga saat berada di lapangan lebih peka dan mampu mengaplikasikan teknik-teknik yang telah diajarkan.
 
Latihan ini bertajuk Meningkatkan Kekompakan Tim Saat Melaksanakan Operasi SAR, berlangsung selama dua hari pada 26-27 Oktober 2022 dengan jumlah peserta 14 orang.
 
"Sebelumnya telah dilaksanakan pelatihan SAR dengan metode pertolongan di tempat ketinggian, gunung dan hutan. Latihan beregu kali ini bermain di air," ujar Andrias.

Baca juga: Tim SAR cari anggota Brimob hanyut di Sungai Salubanga

Baca juga: Basarnas uji kesiapan unsur SAR Palu hadapi dampak bencana alam

 
Menurutnya, masing-masing medan memiliki cara tersendiri dalam melakukan penanganan, oleh karena itu perlu diuji mulai dari koordinasi maupun kemampuan tim saat berada di lapangan.
 
Penguatan kemampuan dan keterampilan dilaksanakan melalui simulasi, berdasarkan skenario dalam semua tahapan SAR dan menggerakkan SRU saat evakuasi.
 
"Materi-materi yang disajikan yakni manajemen posko, medical first responder (MFR), teknik pertolongan di air (water rescue) dan komunikasi lapangan," ucap Andrias.
 
Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palu Andi Sultan mengatakan operasi pencarian dan pertolongan tidak cukup dengan penguasaan teknik pertolongan, tapi perlu didukung dengan kekompakan tim .
 
Keberhasilan suatu operasi kemanusiaan tidak lepas dari manajemen tim, baik yang bertugas di posko maupun tim yang melakukan proses evakuasi atau pencarian.
 
"Menjalankan misi kemanusiaan harus didukung tim yang solid, saling memahami satu sama lain. Kesolidan ini akan memudahkan tugas kita di lapangan, tidak ada keberhasilan tugas lapangan tampan kekompakan dan apa yang dilakukan saat ini adalah bentuk penguatan," demikian Andi.

Baca juga: Enam kru KM Niaga Sari ditemukan selamat di perairan Donggala Sulteng

Baca juga: Tim SAR cari pekerja tambang nikel terseret longsor di Morowali Utara

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022