Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan Indonesia memerlukan pemimpin yang kreatif dan mendapat dukungan dari rakyat Indonesia untuk bersaing dengan negara lain pada masa depan.

"Kita perlu pemimpin yang kreatif dan mendapat dukungan dari rakyat Indonesia," kata Idrus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dalam sebuah diskusi di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Rabu (26/10), Idrus mengatakan bahwa Indonesia juga perlu diciptakan kondisi perdebatan konseptual maupun gagasan, sehingga akan terlihat siapa sosok yang memang secara konseptual layak memimpin.

Idrus mengamini arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar tidak tergesa-gesa menentukan pemimpin Indonesia ke depannya.

"Jadi pemimpin itu harus berkontribusi dapat menyejahterakan rakyat, harus bawa negara ini bersaing dengan negara lain, dan ini hanya bisa dilakukan pemimpin kreatif, kaya ide," katanya.

Baca juga: Idrus Marham keluar rutan dan bersantai tiga jam di kedai kopi

Dalam diskusi yang mengusung tema Optimalisasi Peran Pemuda dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 tersebut, dia juga menyinggung pentingnya peran pemuda bagi pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.

"Tantangan terbesar yang dihadapi pemuda memasuki Indonesia Emas adalah bagaimana kita mendorong mereka agar terlibat dalam perdebatan konseptual yang melahirkan gagasan yang diproyeksikan program dasar bagi Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Ketua PP Pemuda Panca Marga Berto Izaak Doko mengatakan tujuan kegiatan diskusi tersebut ialah agar pemuda dapat mewujudkan Indonesia Emas dan mampu bersaing dengan negara-negara lain ke depan.

"Tujuan kita pada hari ini tidak lain bahwa dalam menuju Indonesia Emas yang sudah dicanangkan Bapak Presiden (Jokowi) tentu kita harus punya konsep real, apa blue print; mudah-mudahan terealisasi dan tercapai sesuai dengan harapan," ujarnya.

Baca juga: Idrus Marham bebas usai jalani masa hukuman dua tahun penjara
Baca juga: Ombudsman sebut ada temuan serius terkait Idrus Marham

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022