London (ANTARA) - Pemenuhan janji iklim yang dibuat oleh negara-negara di dunia "sangat tak memadai" sehingga bumi bisa menghadapi kenaikan suhu rata-rata 2,8 derajat Celcius (2,8C) abad ini, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Para delegasi dari seluruh dunia akan berkumpul pada konferensi iklim COP27 pada 6-18 November di Mesir.

Mereka akan berupaya menyepakati janji-janji untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 2C (idealnya 1,5C) di atas level suhu bumi sebelum era Revolusi Industri.

Sejauh ini, komitmen-komitmen baru pada COP26 di Skotlandia tahun lalu menghilangkan 0,5 GtCO2e (gigaton karbon dioksida setara emisi gas rumah kaca), atau kurang 1 persen dari total perkiraan emisi global pada 2030.

Hal itu terungkap dalam laporan tahunan Program Lingkungan PBB (UNEP) yang dirilis pada Kamis.

Baca juga: PBB tetapkan standar lebih ketat untuk aksi iklim perusahaan

Kebijakan-kebijakan iklim yang diterapkan tanpa penguatan kemungkinan akan membuat suhu naik 2,8 derajat Celcius pada akhir abad ini, atau 0,1 derajat lebih tinggi dari perkiraan tahun lalu.

"Kita (dulu) punya kesempatan untuk membuat perubahan bertahap, tetapi waktunya kini telah lewat. Hanya reformasi menyeluruh pada ekonomi dan masyarakat yang bisa menyelamatkan kita dari percepatan bencana iklim," kata Direktur Pelaksana UNEP Inger Andersen.

Emisi global pada 2030 diperkirakan mencapai 58 GtCO2e berdasarkan kebijakan saat ini.

Selisih antara janji-janji dan upaya membatasi pemanasan hingga 2C mencapai 15 GtCO2e per tahun dan untuk 1,5C jumlahnya mencapai 23 GtCO2e setahun.

Untuk membatasi pemanasan hingga 1,5C, emisi tahunan harus dikurangi sebesar 45 persen dari perkiraan emisi berdasarkan kebijakan saat ini dalam waktu delapan tahun.

Selain itu, transformasi ekonomi global ke karbon rendah akan membutuhkan investasi sedikitnya 4-6 triliun dolar AS (Rp62,2-93,4 kuadriliun) per tahun.

Menurut laporan PBB lain awal pekan ini, yang menganalisis janji iklim negara-negara, pemanasan sebesar 2,5C kemungkinan akan terjadi pada akhir abad ini.

Organisasi Meteorologi Dunia pada Rabu mengatakan konsentrasi gas rumah kaca melonjak dengan laju di atas rata-rata dan mencapai rekor-rekor baru tahun lalu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Di negara tuan rumah COP27, terumbu karang terancam iklim dan manusia

Baca juga: Kurangnya pendanaan jadi fokus perundingan iklim pra-COP27

 

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022