Jakarta (ANTARA) - Para anggota parlemen China sedang mempertimbangkan sebuah draf revisi undang-undang (UU) untuk memperkuat penggunaan sumber daya air yang bersifat ekonomis dan intensif di Sungai Kuning, yang merupakan "sungai induk" di China.

Draf revisi UU tersebut, yang diajukan pada Kamis (27/10) ke Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC) China, menetapkan bahwa sumber daya air di cekungan Sungai Kuning harus digunakan dengan cara yang diperhitungkan dengan saksama dan dianggarkan dengan ketat.

Terkait hal ini, draf tersebut mengusulkan upaya untuk mendorong dan mempromosikan penggunaan teknologi hemat air yang canggih serta mempercepat pengembangan produksi dan gaya hidup yang hemat air.

Negara itu akan mengoordinasikan pembangunan sistem pengendalian banjir di aliran utama dan anak-anak Sungai Kuning serta memperkuat sinergi dalam sistem pengendalian banjir antarcekungan, menurut draf tersebut.

Perlindungan area konservasi sumber air Sungai Kuning harus ditingkatkan guna mendukung upaya perlindungan dan restorasi ekologis di cekungan Sungai Kuning, menurut draf itu.

Draf tersebut juga menetapkan bahwa China akan mengintensifkan pengelolaan yang komprehensif dan sistemis terhadap sumber pencemaran cekungan Sungai Kuning dari hasil produksi pertanian dan industri serta aktivitas perkotaan dan pedesaan. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022