LMS itu dapat menjadi solusi administratif bagi ekosistem pendidikan di Indonesia agar para pendidik dapat memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan peserta didiknya.
Jakarta (ANTARA) - Praktisi pendidikan yang juga pendiri dari Paideia Educational Solutions Dr Connie Rasilim BEd MPd mengatakan digitalisasi dapat mengatasi kesenjangan yang ada di sekolah di desa dan sekolah berbasiskan internasional yang ada di perkotaan.

“Digitalisasi dapat membantu mengatasi kesenjangan yang ada. Terutama di sekolah-sekolah yang ada di desa dengan sekolah berbasiskan internasional yang biasa ada di perkotaan,” ujar Connie dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Salah satunya melalui sistem manajemen pembelajaran atau learning management system (LMS) yang berbasiskan kurikulum pertama di Indonesia bernama Guru Kreator Enterprise.

Sistem tersebut merupakan produk teknologi dalam negeri yang hadir dengan visi untuk memberdayakan guru dan pemangku kepentingan sekolah dalam mendukung pembelajaran dan mengoptimalisasi seluruh sistem yang ada di sekolah, baik akademik maupun non akademik.

“LMS ini menyediakan beragam fitur yang mendukung ekosistem sekolah digital yang dapat digunakan oleh murid, orang tua, guru, kepala sekolah, hingga pihak administrasi sekolah,” kata dia.

Selain itu, LMS Guru Kreator Enterprise terletak pada pendekatan berbasis kurikulum. Dengan LMS itu, sekolah dengan latar belakang apapun dan konteks apapun dapat menggunakan beragam kurikulum apapun, mulai dari Kurikulum Merdeka, K13, Cambridge, International Baccalaureate (IB), bahkan kurikulum yang dibangun dan dikostumisasi sendiri oleh sekolah sesuai dengan konteks dan target profil peserta didik yang hendak dicapai oleh masing-masing sekolah.

“Setiap guru dan pemangku kepentingan sekolah perlu mampu melihat gambaran besar agar dapat menghubungkan setiap titik dalam konteks kehidupan dari setiap pribadi di setiap lokasi. Hal ini menjadi dasar dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang juga menjadi visi dari kehadiran Guru Kreator Enterprise,” terang dia.

Dia berharap LMS itu dapat menjadi solusi administratif bagi ekosistem pendidikan di Indonesia agar para pendidik dapat memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan peserta didiknya.

Aplikasi tersebut juga berbagai macam fitur untuk seluruh operasional sekolah, mulai dari Kustomisasi Kurikulum, Rancangan Kegiatan Belajar-Mengajar, Buku Nilai, Ujian Online, Portofolio, Rapor Digital Otomatis, Sistem Evaluasi Guru dan Staf, Dashboard Analytics dan lainnya.
Baca juga: Telkom percepat digitalisasi sekolah dengan program guru unggulan
Baca juga: SiBudi, cara mudah digitalkan sekolah dalam satu aplikasi
Baca juga: Kemendikbudristek komitmen sukseskan digitalisasi sekolah


Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022