Jakarta (ANTARA) - Salah satu sorotan pada Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20 yang belum lama ini ditutup adalah konsep modernisasi China, kata mantan perdana menteri Mesir Essam Sharaf pada Sabtu (5/11) malam.

Ini adalah jalur modernisasi sosialis yang berbeda dengan modernisasi gaya Barat, kata Sharaf, yang juga ketua Sharaf Foundation for Sustainable Development, saat menghadiri seminar yang diadakan di Pusat Kebudayaan China di Kairo.

Selama beberapa dekade terakhir, China telah mencapai "lompatan pembangunan melalui inovasi," katanya, menambahkan bahwa selain sukses besar dalam pengentasan kemiskinan, CPC juga telah mengukir "prestasi yang belum pernah tercatat sebelumnya" di bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmiah, serta infrastruktur.

"Inilah yang mengantarkan China menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia dengan volume perdagangan terbesar sekaligus produsen industri terbesar, mewakili 18 persen ekonomi dunia," lanjutnya.

Sementara itu, Sharaf mengkritik beberapa media Barat yang terobsesi dengan disinformasi dan mendistorsi citra beberapa negara, termasuk China.

Bertajuk "Kongres Nasional CPC ke-20 di Mata Masyarakat Mesir", seminar tersebut dihadiri oleh sejumlah pakar urusan China dan Asia di Mesir, akademisi, pejabat China, dan siswa bahasa Mandarin.

Dalam sambutannya, Duta Besar China untuk Mesir Liao Liqiang menjelaskan lebih lanjut tentang konsep modernisasi China, menyebutnya berbeda dengan modernisasi ala Barat. Dia juga memuji hubungan antara China dan Mesir.

"Saya yakin bahwa kemitraan strategis komprehensif antara China dan Mesir akan semakin berkembang, begitu pun hubungan antara China dan negara-negara Arab dan Afrika," kata Liao.

Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022