Jakarta (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengapresiasi keberhasilan Pertamina meraih posisi nomor dua dalam penerapan Environment, Social and Governance (ESG) dunia di seluruh lini bisnis dalam kategori Oil and Gas.

"Penghargaan ini membuktikan Pertamina bisa disejajarkan dengan perusahaan migas internasional. Tentu ini akan berdampak positif bagi perkembangan korporasi. Pertamina membuktikan, sangat kompetitif di tingkat global," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, keberhasilan tersebut juga menjadi bukti bahwa BUMN energi tersebut memang concern menjalankan seluruh lini bisnis dengan berorientasi pada lingkungan bersih, green economy, dan ekonomi berkelanjutan.

Bahkan, keberhasilan tersebut sekaligus membuktikan komitmen Pertamina dalam menjalankan roadmap Net Zero Emission (NZE) untuk mencapai target nol emisi pada 2060.

“Jadi pada tingkat aksi, Pertamina juga menempatkan posisi sebagai perusahaan yang mampu menjawab perubahan. Termasuk perubahan saat ini terkait lingkungan dan energi bersih, upaya untuk mencapai target NZE. Jadi, baku mutu itu sudah berjalan,” katanya melalui keterangan tertulis.

Sebelumnya Sustainalytics menempatkan Pertamina pada peringkat kedua ESG secara global, terutama dalam sub-industri Integrated Oil & Gas.

Posisi tersebut melonjak dibandingkan 2021 di peringkat nomor delapan dari 54 perusahaan. Prestasi tersebut, antara lain juga ditandai dengan keberhasilan perusahaan menurunkan 29 persen emisi karbon yang dihasilkan Pertamina Group.

Sustainalytics menilai aktivitas Pertamina di bidang eksplorasi, produksi serta pengolahan minyak, gas dan petrokimia memiliki risiko tinggi.

Namun, pengelolaan risiko yang dilakukan Pertamina dipandang kuat, terutama terkait 'Land Use & Biodiversity, Human Capital, dan Occupational Health & Safety.

Untuk itu, menurut Trubus, keberhasilan Pertamina, seharusnya menjadi contoh bagi perusahaan lain, baik dari sisi lingkungan, sosial dan governance.

“Dalam hal ini, Pertamina sudah menjadi role model, karena dari sisi akuntablitas, good governance dan pelayanan publik mereka juga mengalami lompatan luar biasa. BUMN lain harusnya mengikuti Pertamina,” katanya.

Baca juga: Pertamina bukukan kenaikan laba bersih 95 persen pada 2021
Baca juga: Pakar ekonomi: laba bersih Pertamina Rp29,3 triliun layak diapresiasi
Baca juga: Pertamina perkuat aspek ESG untuk menciptakan bisnis berkelanjutan

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022