Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar menyebutkan salah satu cara untuk mencegah penyebaran intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Indonesia dapat dilakukan dengan penguatan literasi karya sastra oleh masyarakat.

"Dengan penguatan literasi, masyarakat akan memahami kebudayaan Indonesia yang indah karena keberagamannya," kata Boy Rafli Amar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Boy menyampaikan hal itu saat menghadiri kegiatan Balai Pustaka Pulang Kampung Penguatan Literasi di Sumatera Barat. Menurut Boy, selama ini karya sastra banyak menulis tentang nilai-nilai luhur budaya Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra memiliki pesan-pesan untuk menjunjung tinggi toleransi sesama manusia, katanya.

"Karya sastra adalah sarana pendidikan karakter bangsa sehingga perlu terus dikembangkan dan diperkuat," jelas mantan Kapolda Papua tersebut.

BNPT juga menyambut baik apabila pendidikan karakter kembali diangkat di kalangan peserta didik. Hal itu diyakini dapat mencegah pengaruh buruk di era global dengan masuknya ideologi dari luar yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat Bidang Ekonomi dan Keuangan Syafrizal optimistis penguatan literasi dan minat baca masyarakat dapat menuntun generasi bangsa menjadi lebih kritis, sehingga bisa menangkal pengaruh negatif.

"Kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang akan membuat pribadinya punya sikap dan perilaku yang baik," ujar Syafrizal.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022