Jakarta (ANTARA News) - Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, mengatakan asumsi harga minyak ideal dalam APBN Perubahan (APBNP) 2006 yang akan dimulai pembahasannya pada Juli mendatang adalah 60 dolar AS per barrel. "Sekarang kan kita pasang 57 dolar. Kalau sudah 70 dolar kita harus masuk ke 60 dolar per barel," katanya, di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa. Ia mengemukakan angka tersebut sudah paling ideal, meski beberapa asumsi APBN akan mengalami perubahan. Dijelaskannya harga minyak dunia pada saat ini berada pada kiaran 73-74 dolar per barel setelah pada penutupan pasar minyak di pasar New York sempat menyentuh level 75 dolar per barrel. Sementara itu, Paskah juga mengatakan pemerintah saat ini telah menutup kemungkinan adanya penambahan subsidi bagi Pertamina ataupun kenaikkan harga BBM. "Kita tak mau tambah subsidi lagi. Kita tidak mau juga menaikkan harga BBM," katanya. Dengan demikian, jelas Paskah, pihaknya akan mengusulkan kepada DPR agar dikeluarkan ketentuan tentang pembatasan pemakaian BBM bersubsidi untuk kendaraan-kendaraan dinas pemerintah serta kendaraan pribadi. "Jadi subsidi akan diarahkan pada kendaraan-kendaraan umum," jelasnya. Menurut Paskah, kesepakatan tersebut harus secepatnya diperoleh mengingat kondisi harga minyak dunia yang terus meroket. "Paling tidak Juli atau Agustsus harus kita mulai setelah ada persetujuan DPR," katanya. Ia menambahkan seandainya pembahasan dengan DPR membutuhkan waktu yang lama, pemerintah bisa juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) mengingat keadaan yang darurat. (*)

Copyright © ANTARA 2006