Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung kiprah ilmuwan muda yang tergabung dalam Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI).

"Indonesia punya sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang besar, memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mempercepat potensi ini menjadi sesuatu kekuatan besar. Karena itu, saya sangat mendukung supaya para ilmuwan ini diperankan lebih besar lagi dan lebih tepat," kata Wapres Ma'ruf Amin di Kediaman Resmi Wapres di Jakarta, Selasa.

Wapres Ma'ruf menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan Ketua ALMI Sri Fatmawati dan Anggota Kelompok Kerja Sains dan Kebijakan ALMI Yessie Widya Sari.

Wapres mencontohkan kiprah strategis ilmuwan selama mengatasi pandemi COVID-19 sehingga pemerintah mampu mengambil sejumlah langkah dan kebijakan antisipatif berbasis keilmuan, hasilnya adalah pengendalian pandemi beserta dampaknya.

"Segala sesuatu dalam menentukan kebijakan harus berdasarkan sains, ilmu pengetahuan. Termasuk kemarin sebenarnya, terima kasih atas bantuan para ilmuwan, dalam mengatasi pandemi. Itu juga pendekatannya dengan keilmuan, sehingga kita bisa mengendalikan dengan baik," ungkap Wapres.

Menurut Wapres, kiprah ilmuwan Indonesia sebenarnya terbuka sangat lebar di berbagai bidang, sehingga Wapres mendorong ilmuwan untuk menyiapkan konsep yang tepat dalam menghadapi krisis energi, krisis pangan, dan krisis finansial termasuk regulasinya.

Baca juga: Wapres harap Muktamar ke-48 Muhammadiyah lahirkan program SDM unggul

"Kita kan sekarang menghadapi krisis energi, krisis pangan, dan krisis finansial. Kita harus ada konsep-konsep tepat dalam menghadapinya," tegas Wapres.

Dalam kesempatan itu, Wapres pun menyampaikan sejumlah sektor yang dalam dikerjakan ALMI untuk mendukung program-program pemerintah, yaitu kemiskinan ekstrem, stunting, reformasi birokasi, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta percepatan pembangunan Papua.

Khusus untuk Papua, Wapres mengharapkan kontribusi pemikiran ALMI dalam mengefektifkan implementasi kebijakan pemekaran Papua yang saat ini telah terbentuk 3 daerah otonomi baru (DOB) di Papua.

"Kita ingin DOB ini menjadi 'game changer' penyelesaian Papua. Konsepnya bagaimana mengefektifkan peran ini, baik dari aspek kesejahteraan maupun aspek keamanan. Saya berharap nanti ada kerja sama ALMI dengan BRIN, dengan lembaga-lembaga sains lain," tambah Wapres.

Ketua ALMI Sri Fatmawati dalam pertemuan itu melaporkan kesiapan ALMI sebagai sebuah organisasi ilmuwan muda yang bernaung di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 pada 29 Februari 2016, untuk menerima peran konkret dalam mendukung pemerintah.

Baca juga: Wapres harap DPR RI segera sahkan RUU Papua Barat Daya

Dengan kekuatan jaringan ALMI di dalam dan luar negeri yang mencapai lebih dari 1.000 ilmuwan berusia di bawah 45 tahun dari beragam disiplin keilmuan di hampir 22 provinsi dan berbagai negara, ia meyakini potensi ALMI sangat besar untuk didayagunakan bagi kemajuan bangsa Indonesia.

"Ilmuwan-lmuwan ini potensi yang sangat besar dan bisa menjadi suatu motor penggerak bagaimana Indonesia ke depan. Kami melihat bahwa ini potensi yang besar. Semoga ini bisa memberikan kontribusi kepada pemerintah," kata Sri Fatmawati.

Hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Vernando Wanggai dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022