keberadaan IKN Nusantara dipastikan banyak peluang sehingga kuncinya setiap individu harus mengasah diri untuk meningkatkan keterampilan agar daya saing selalu terjaga.
Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan Tenggarong Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur bisa menjadi kota cerdasa atau "smart city" sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Saya katakan demikian karena di Tenggarong banyak generasi Z dan generasi milenial yang piawai dalam teknologi informasi yang dipadukan dalam berbagai sendi kehidupan," ujarnya saat penyerahan bantuan biaya pendidikan di Tenggarong, Rabu.

Berbagai sendi kehidupan yang dipadukan dengan pemanfaatan teknologi dan informasi tersebut antara lain terkait pengembangan UMKM, budaya, wisata, lingkungan, pendidikan, agama, dan lainnya.

Hetifah yang merupakan Anggota DPR RI daerah pemilihan Provinsi Kalimantan Timur ini menegaskan, di Komisi X pihaknya memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Sementara itu, keberadaan IKN Nusantara yang kini pindah ke Kalimantan, dipastikan akan terdapat banyak peluang yang terbuka, sehingga kuncinya adalah setiap individu harus mengasah diri untuk meningkatkan keterampilan agar daya saing selalu terjaga.

"Sentuhan yang kecil pun bisa bermanfaat, asalkan dilakukan terus menerus. Selain itu, kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi juga menentukan. Untuk itu, asah terus kompetensi, kita jadikan Tenggarong menjadi smart city penyangga IKN," katanya.

Sementara itu, beasiswa yang diserahkan hari ini adalah bantuan dari program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Indonesia Pintar (PIP), sehingga ia berharap KIP dan PIP menjadi jalan untuk generasi muda mendapatkan pendidikan yang layak dan terjangkau.

Ia mengatakan ini saat berkunjung di SMK Ketopong, dilanjutkan kunjungan ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE ) Tenggarong. Siswa dan mahasiswa tampak haru karena mereka dinyatakan layak menerima PIP dan KIP Kuliah.

Ferry Rahman Hakim, selaku Kepala SMK Ketopong Tenggarong menyampaikan 265 siswa di sekolah yang ia pimpin, semuanya masuk dalam kategori layak mendapat bantuan PIP.

"SMK Ketopong Tenggarong merupakan sekolah swasta, tetapi sekolah ini tidak memungut biaya SPP, karena seluruhnya telah dibayar menggunakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan beasiswa PIP, saya ucapkan terima kasih atas perhatian ibu Hetifah," kata Ferry.
Baca juga: Kehadiran IKN diyakini membawa perubahan besar bagi Kalimantan
Baca juga: Negara Asia berniat Investasi bangun IKN dan daerah penyangga
Baca juga: IKN pindah dinilai akan tumbuhkan kota-kota penyangga

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022