Kuba merupakan negara pertama di Belahan Bumi Barat yang menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat China
Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping menggelar pembicaraan dengan Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel pada Jumat (25/11) di Balai Agung Rakyat China.

 Xi mengatakan Diaz-Canel merupakan kepala negara Amerika Latin dan Kepulauan Karibia pertama yang menyambangi China sejak Kongres Nasional CPC ke-20 diadakan bulan lalu, yang sepenuhnya menunjukkan persahabatan khusus antara kedua negara dan partai.
"Kuba merupakan negara pertama di Belahan Bumi Barat yang menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat China. Hubungan kami menjadi contoh solidaritas dan kerja sama antara negara sosialis, serta contoh saling membantu yang tulus antara negara berkembang," ujar Xi.

Setelah menguraikan hasil-hasil penting dari Kongres Nasional CPC ke-20, Xi menekankan bahwa CPC akan bersatu dan memimpin rakyat China untuk memajukan peremajaan bangsa China di segala bidang melalui jalur China menuju modernisasi.

"Tak peduli bagaimana situasi internasional dapat berubah, komitmen China untuk persahabatan jangka panjang dengan Kuba tidak akan berubah. Tekad China untuk mendukung Kuba dalam mengejar sosialisme pun tidak akan berubah. Kehendak China untuk bekerja sama dengan Kuba untuk menjaga keadilan dan kebenaran internasional serta menentang hegemoni dan politik kekuasaan tidak akan berubah," kata Xi.

Xi menyatakan bahwa China akan terus dengan tegas mendukung Kuba dalam mempertahankan kedaulatan nasionalnya dan menentang campur tangan serta blokade eksternal, seraya menambahkan bahwa China siap bekerja sama dengan Kuba untuk mengimplementasikan Inisiatif Pembangunan Global dan Inisiatif Keamanan Global, serta bersama-sama mempromosikan perdamaian dan pembangunan dunia. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022