Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota dan Kabupaten Sukabumi mengimbau kepada warga Sukabumi, Jawa Barat, agar tidak terpengaruh informasi hoaks yang muncul sejak awal terjadinya bencana gempa M5,6 yang berpusat di Cianjur pada Senin, (21/11).

"Sejak awal terjadinya gempa banyak tersebar informasi atau berita hoaks baik di media sosial maupun pesan pendek seperti Whatsapp dan lainnya, sehingga membuat panik warga," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Whardani di Sukabumi pada Ahad.

Menurut Imran, salah satu informasi hoaks yang sempat membuat panik masyarakat yakni rekaman pesan suara yang menyebutkan warga harus siaga karena kondisi lempeng bumi paling ujung tepatnya di bendungan Cirata, Purwakarta kondisinya sudah bergeser dan bisa menimbulkan gempa dengan kekuatan yang jauh lebih besar.

Rekaman suara itu sudah dibantah oleh pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan bahwa informasi itu hoaks yang disebar oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Gubernur Jabar sesalkan pencabutan label pemberi bantuan gempa

Baca juga: DVI Polri identifikasi jenazah korban gempa Cianjur berdasarkan DNA


Maka dari itu, jika warga mendapatkan informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya agar menelaah terlebih dahulu dengan cara membuka website resmi lembaga terkait dan jangan ikut menyebarkannya.

Sementara, Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim menambahkan sejak awal terjadinya gempa langsung muncul informasi hoaks seperti ambruknya minimarket di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, yang di dalam reruntuhan bangunan masih terdapat sejumlah orang.

Namun, setelah ditinjau langsung ke lokasi bersama petugas dari Polsek Kadudampit ternyata minimarket tersebut kondisinya masih utuh atau tidak mengalami kerusakan parah atau ambruk, bahkan masih ada aktivitas dan tidak ada karyawan yang terluka.

"Dengan kondisi seperti sekarang ini warga diimbau agar tidak menelan bulat-bulat informasi yang tersebar di media sosial atau pesan berantai, tetapi alangkah baiknya mencari informasi terlebih dahulu di website resmi instansi terkait," ujarnya.

Namun demikian, warga pun diminta untuk tetap waspada karena gempa susulan masih terus terjadi baik yang berpusat di wilayah Sukabumi maupun Cianjur.*

Baca juga: Kisah bayi Kades Ciputri selamat dari gempa Cianjur

Baca juga: DVI Polri telah identifikasi 145 jenazah korban gempa Cianjur

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022