Jakarta (ANTARA) - Pakar Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja menyatakan peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membuktikan kepemimpinan global Indonesia.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, dia menyatakan kesuksesan Presidensi G20 di Bali menunjukkan bahwa kepemimpinan Indonesia diakui dunia internasional.

Menurutnya, Indonesia yang menganut politik luar negeri bebas aktif yang bukan hanya netral, tidak memihak kepada salah satu pihak, namun juga berperan aktif menyerukan negara-negara yang berselisih untuk maju di meja perundingan.

Baca juga: Jokowi bentuk gugus tugas khusus tindak lanjuti kesepakatan di KTT G20

“Politik internasional itu dinamis, berubah cepat dengan arah yang tidak linear. Jadi Indonesia perlu terus aktif dan sigap mengikuti perkembangannya,” jelas Dinna.

Presidensi G20 di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang telah memberikan citra positif dan berhasil mendapat apresiasi dari sejumlah kepala negara anggota G20 harus terus dijaga.

Jika nantinya, Presiden Jokowi tidak lagi menjadi kepala negara, Dinna meminta kepala negara selanjutnya untuk merawat legacy dari mantan Walikota Solo tersebut.

“Artinya siapapun yang jadi Presiden harus rendah hati, tekun mengikuti perkembangan global dan aktif menjaga komunikasi dengan pimpinan negara-negara lain. Negara lain menunggu konsistensi Indonesia mengawal perdamaian lewat G20,” katanya menegaskan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku bangga lantaran Indonesia berhasil menjadi jembatan bagi negara-negara yang berselisih. Menurut Jokowi, buktinya pada saat KTT G20, Indonesia bisa diterima oleh berbagai pihak.

"Saat G20 Indonesia juga berhasil menjadi jembatan dari negara-negara yang saling berselisih kita berada di tengah bisa jadi jembatan bisa diterima dari sini, dari sana, sebelah kanan kiri," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan kepemimpinan Indonesia sudah diakui dunia internasional. Sehingga Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata. Karena itu, Bangsa Indonesia harus berbangga.

"Artinya kepemimpinan global Indonesia sekarang ini berada di titik puncaknya. oleh sebab itu kita wajib bersyukur," ujarnya.

Sebagaimana diketahui pada perhelatan KTT G20, terjadi pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan timpalannya dari China Presiden Xi Jinping terjadi di Bali (14/11), menjelang KTT G20. Ini pertemuan tatap muka pertama kedua pemimpin di tengah memanasnya hubungan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Pertemuan antara dua kepala negara yang miliki kekuatan ekonomi terbesar itu berlangsung sekitar tiga jam, Biden menyampaikan kepada Xi, mereka berdua bertanggung jawab untuk mencegah persaingan kekuatan kedua negara menjadi konflik.

Baca juga: KAHMI apresiasi kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Baca juga: Istana kirim surpres pergantian Panglima TNI pada Senin sore
Baca juga: Atlet ASEAN Para Games XI terima bonus Rp105-500 juta dari pemerintah

Pewarta: Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022