Beijing (ANTARA) - Wakil Perdana Menteri China Han Zheng  menyerukan  pendalaman kerja sama energi China-Rusia.

Berbicara dalam upacara pembukaan forum Bisnis Energi China-Rusia yang diadakan secara daring maupun tatap muka di Beijing dan Moskow, Han mengatakan bahwa ketahanan energi merupakan landasan penting bagi negara-negara untuk mencapai pembangunan ekonomi dan stabilitas sosial.

Di bawah arahan strategis kedua kepala negara itu, kerja sama energi China-Rusia telah membuat kemajuan yang stabil dan mencatatkan serangkaian pencapaian baru, imbuhnya.

Menyoroti bahwa sistem energi global tengah mengalami perubahan besar, dan keamanan serta stabilitas rantai pasokan dan industri juga sedang menghadapi banyak risiko dan tantangan, wakil PM itu menyatakan bahwa China akan terus memperkuat koordinasi sumber daya dan dukungan kebijakan, menjaga keamanan dan pasokan energi, serta memastikan musim dingin yang hangat bagi masyarakat.

China dan Rusia harus melaksanakan sejumlah konsensus penting yang telah dicapai oleh kedua kepala negara, menjalin kemitraan kerja sama energi yang lebih erat dan memberikan kontribusi yang lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan kedua bangsa serta mendorong ketahanan energi global maupun pembangunan berkelanjutan, tutur Han.

Dia mengajukan tiga poin proposal untuk memperdalam kerja sama energi China-Rusia, yakni:

Pertama, mengerahkan upaya untuk meningkatkan lingkungan bisnis, memastikan pengembangan perdagangan energi yang berkelanjutan dan stabil, dan memajukan kerja sama dalam proyek-proyek besar secara teratur sesuai rencana;

Kedua, mendukung koordinasi yang lebih besar di antara para produsen energi, negara transit, dan negara konsumen, bekerja untuk kelancaran rantai pasokan dan rantai industri energi internasional, serta menjaga keamanan dan stabilitas pasar energi global;

Ketiga, mendorong pembangunan kerangka kerja tata kelola energi global yang hijau dan rendah karbon, secara aktif mempromosikan pembentukan kemitraan kerja sama energi bersih global, dan bersama-sama mengatasi tantangan perubahan iklim.

Lebih dari 300 perwakilan dari departemen terkait kedua negara serta perusahaan energi, lembaga keuangan, lembaga penelitian, dan asosiasi industri turut menghadiri upacara pembukaan forum tersebut. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022