Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengucurkan bantuan permodalan senilai Rp2,02 miliar terhadap 405 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai upaya pemulihan ekonomi setelah sebelumnya terdampak pandemi COVID-19, Jumat.

Bantuan diserahkan oleh Bupati Kudus Hartopo secara simbolis di Pendopo Kabupaten Kudus terhadap para pelaku UMKM.

"Masing-masing pelaku UMKM mendapatkan bantuan permodalan sebesar Rp5 juta, sedangkan penyerahannya dilakukan secara berkelompok sebesar Rp25 juta," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Jumat.

Ia mengungkapkan bantuan untuk pelaku UMKM sudah dimulai tahun 2019, namun program tersebut sempat terhenti karena pandemi COVID-19.

Kemudian dilanjutkan lagi tahun ini. Hanya saja, nilai bantuannya tidak seperti tahun sebelumnya yang mencapai Rp10 juta per UMKM karena saat ini baru dimulai lagi dengan nilai bantuan Rp5 juta.

Bantuan tersebut diharapkan bisa membantu membangkitkan kembali pelaku usaha kecil yang sempat terdampak atau bisa juga untuk pengembangan usaha agar semakin berkembang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati menambahkan setiap penerima bantuan harus melaporkan hasil penggunaan bantuan modal usahanya.

Nantinya, kata dia, akan ada tim khusus yang bertugas memantau pemanfaatan modal usaha dalam bentuk hibah tersebut.

"Tujuan utamanya untuk pengembangan usaha sehingga harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.

Dari 405 pelaku usaha tersebut, terbagi menjadi 81 kelompok sehingga masing-masing kelompok terdapat lima orang yang berasal dari sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus.

Iwan, salah satu penerima bantuan permodalan mengakui berterima kasih adanya bantuan hibah permodalan karena saat pandemi usahanya memang sempat tutup. Kemudian baru mulai buka lagi ternyata ada bantuan sehingga akan dimanfaatkan untuk membeli bahan baku untuk membuat sate kambing. ***1***

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022