Wapres Ma'ruf Amin didampingi istrinya, Wury Estu Handayani, menuntaskan agenda kunjungan kerja selama lima hari ke empat provinsi dan lima kabupaten di Tanah Papua.
Di daerah-daerah yang dikunjungi, Ma'ruf Amin pun mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat dan para pelajar yang berbaris di pinggir jalan raya dengan melambaikan bendera merah putih ukuran kecil, berpakaian adat Papua, hingga memainkan atraksi marching band.
Mereka rela terpapar cahaya matahari dan terkena guyuran hujan untuk melihat orang nomor dua di Indonesia, termasuk saat berada di Biak, Papua.
Saat Ma'ruf Amin dan Wury melewati SD YPK IV Sburia, dalam perjalanannya dari Pantai Parai menuju Pangkalan TNI AU Manuhua, mobil yang mereka tumpangi berhenti. Ma'ruf Amin dan Wury menyempatkan diri untuk turun dari mobil dan menyapa anak-anak tersebut.
Dengan sabar, Ma'ruf Amin dan Wury menyalami anak-anak, menyapa mereka, dan memberikan cenderamata berupa tas sekolah.
Baca juga: Ma'ruf Amin sebut Pemerintah tetap gunakan pendekatan humanis di Papua
"Jangan dorong-dorong," kata salah satu anak yang sedang mengantre untuk bersalaman dengan Ma'ruf Amin.
"Siapa yang dorong? Ini dari belakang," jawab salah satu siswa lain yang juga ikut mengantre.
Ma'ruf menghabiskan waktu sekitar 10 menit di lokasi tersebut. Dia kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pangkalan TNI AU Manuhua untuk meneruskan agenda kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan. Sebelumnya, Ma'ruf Amin juga sudah menyampaikan terima kasih atas sambutan meriah warga.
"Terima kasih atas sambutan yang meriah kemarin di jalan. Saya disambut oleh masyarakat dari ujung ke ujung. Terima kasih," kata Ma'ruf Amin saat melakukan pertemuan dengan jajaran pemerintah daerah, kepala suku, dan tokoh adat Papua Barat di Kaimana, Papua Barat, Kamis (1/12).
Dalam kunjungan kerjanya sejak Rabu (28/11), Ma'ruf Amin mengunjungi Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat, Jayapura, Merauke, Mimika, Kaimana, dan Biak Numfor.
Baca juga: Wapres sebut pemerintah terus evaluasi pelaksanaan DOB Papua
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022
