Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Indonesia, yang akan menjabat sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2023, akan mendorong hubungan dan komunikasi yang lebih kuat dengan kawasan Pasifik dalam masa keketuaan tersebut, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat membuka Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) 2022 di Nusa Dua, Bali pada Rabu.

“Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun depan akan mendorong adanya keterlibatan yang lebih kuat antara ASEAN dan Pasifik,” katanya sambil menambahkan bahwa hal itu termasuk penguatan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

Menurut Retno, negara-negara Pasifik harus dapat menjadi bagian penting dari kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.

Indonesia menerima keketuaan ASEAN untuk tahun 2023 dari Kamboja pada penutupan KTT ke-40 dan ke-41 di Phnom Penh pada November lalu.

Keketuaan Indonesia di ASEAN mengambil tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’, di mana Indonesia menginginkan agar ASEAN tetap penting dan relevan ke dalam bagi rakyatnya, serta keluar bagi kawasan Indo-Pasifik dan dunia.

Kegiatan forum IPFD 2022 diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 7-8 Desember 2022 dan dihadiri oleh perwakilan dari Niue, Mikronesia, Vanuatu, Kepulauan Marshall, Amerika Serikat, Prancis, Palau, Kepulauan Solomon, Selandia Baru, Australia, Timor Leste, Fiji, Tonga, Korea Selatan, Jepang, Kepulauan Cook, Papua Nugini, Melanesian Spearhead Group, Asian Development Bank, dan Pacific Islands Forum.

Acara tersebut diharapkan dapat menjadi wadah bagi negara-negara Pasifik untuk hubungan dan komunikasi yang lebih erat antara Indonesia dan negara-negara Pasifik.

Baca juga: Menlu: Komitmen Indonesia untuk kawasan Pasifik tak pernah pudar
Baca juga: Indonesia akan dorong penguatan kerja sama kesehatan ASEAN pada 2023
Baca juga: Menlu RI: ASEAN-AS jadikan Indo-Pasifik kawasan damai dan makmur

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022