Jakarta (ANTARA News) - PT Antam Tbk menyatakan akan membangun pabrik Chemical Grade Alumina di Tayan, Kalimantan Barat melalui usaha patungan (joint venture agreement-JVA) dengan sejumlah perusahaan besar Asia. Mitra internasional yang digandeng Antam itu adalah Showa Denko K.K. (SDK) Jepang, Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited of Singapore (STAR), dan Marubeni Corporation Jepang yang perjanjiannya sudah ditandatangani di Tokyo 31 Maret 2006, demikian siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu. Melalui perjanjian itu keempat perusahaan akan menyelesaikan outstanding issues dalam jangka waktu tertentu, di antaranya untuk melaksanakan pekerjaan persiapan lanjutan, serta memperbarui Bankable Feasibility Study (BFS) yang diselesaikan pada 2003. Dijelaskan, seiring dengan peningkatan nilai proyek, BFS yang diperbarui akan membantu untuk memutuskan apakah proyek tersebut masih layak secara ekonomis, dan jika diperlukan, apakah pihak-pihak yang menandatangani JVA akan melanjutkan implementasi proyek. Antam berharap usaha patungan Tayan akan memulai operasi di akhir 2009, untuk mengolah cadangan berkualitas tinggi yang berjumlah besar milik perusahaan menjadi chemical grade alumina untuk diekspor ke Jepang, negara-negara lain dan juga Indonesia. Proyek Tayan merupakan salah satu strategi Antam untuk meningkatkan kegiatan pengolahan yang memiliki nilai tambah. Saat ini Antam melakukan ekspor bauksit ke Jepang dan China. Estimasi nilai proyek Tayan menurut BFS adalah sekitar US$220 juta, meski terdapat kemungkinan nilai ini akan naik. Kepemilikan Antam dalam proyek ini adalah 49 persen dengan mitra-mitra lainnya memiliki 51 persen. Selain untuk membagi risiko dalam pembangunan fasilitas penambangan dan pengolahan, Antam mengambil posisi minoritas dalam proyek ini agar dapat mengetahui lebih lanjut operasi dan penjualan chemical grade alumina yang merupakan produk baru bagi Antam. Selain itu, tingkat hutang Antam dan ketentuan pembatasan dari obligasi tentang `loan guarantees` menghalangi Antam untuk mengambil kepemilikan pengendali dan mengkonsolidasikan proyek ini. Meski tugas masing-masing pihak belum final, Antam akan mengusahakan dan mengawasi suplai bijih bauksit basah untuk proyek Tayan. Sementara itu SDK akan menyediakan teknologi dan bantuan teknis untuk memproduksi chemical grade alumina, sedangkan Marubeni akan mengelola proyek ini sampai dengan akhir konstruksi. Partisipasi STAR akan meningkatkan kemampuan proyek patungan ini dalam hal manajemen regional serta masalah-masalah keuangan dan korporasi. Produksi tahunan proyek yang berjumlah 300.000 ton chemical grade alumina akan dijual melalui perjanjian offtake diantara sponsor proyek ini. Proyek ini kemungkinan akan didanai 35 persen ekuitas dan 65 persen hutang dengan komponen hutang bersifat pembiayaan proyek (project financing). Porsi ekuitas Antam akan didanai oleh reimbursable costs kas dari aktivitas operasi serta sejumlah kecil dari hutang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006