Para guru dan pendamping mengawasi betul aktivitas siswanya
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menyatakan bahwa sejumlah siswa SMP asal Sleman yang mengalami kesurupan massal saat mengikuti study tour di Pulau Bali pada Senin (12/12) saat ini sudah tertangani dan kondusif.

"Saya telah melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Sleman, dan mendapati konfirmasi bahwa memang benar kejadian tersebut dialami pelajar SMP asal Sleman yakni SMP 2 Ngemplak dan SMP 1 Cangkringan," kata Kustini di Sleman, Selasa.

Menurut dia, dari hasil koordinasi tersebut diperoleh informasi bahwa kondisi pelajar dari kedua sekolah tersebut saat ini telah kondusif dan baik-baik saja.

"Pelajar dari SMP Negeri 1 Cangkringan sudah dalam perjalanan kembali ke Sleman dan SMP 2 Ngemplak sudah melanjutkan kegiatan kembali," katanya.

Ia mengatakan, terkait dengan kronologi kejadian, masih akan didalami oleh dinas terkait bersama dengan sekolah.

Kustini juga meminta untuk para guru maupun pendamping dapat terus menjaga peserta didik yang sedang menjalankan kegiatan di luar sekolah.

"Sebisa mungkin, para guru dan pendamping mengawasi betul aktivitas siswanya saat melakukan wisata ke luar daerah. Dipantau dan jangan sampai ada yang terlewat," katanya.

Ia mengatakan, untuk para siswa harus selalu bisa menjaga diri dan apabila kelelahan dapat beristirahat yang cukup.

"Mengingat study tour dilakukan dengan jalan darat dan perjalanan jauh dapat membuat anak-anak menjadi kelelahan," katanya.

Baca juga: Satgas COVID-19 Sleman kembali evakuasi belasan siswa ke Isoter

Baca juga: Mendikbud berbelasungkawa atas insiden siswa SMPN 1Turi Sleman

Baca juga: 45 lembaga lakukan pencarian dan evakuasi siswa hanyut di Sleman

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022