Surabaya, (ANTARA News) - Sepasang cheetah jantan dan betina milik Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang beberapa waktu lalu sempat dikumpulkan, kini dipisah kembali dan akan dikawinkan pada Agustus atau September mendatang. "Dulu memang sempat dikumpulkan selama tiga hari, tapi tidak mau kawin. Mungkin karena betinanya, Macy tidak mau kawin dengan Spotty sang jantan," kata Humas KBS, Agus Supangkat kepada ANTARA di Surabaya, Kamis (4/5). Ia mengemukakan, di habitat aslinya di Afrika Selatan, cheetah itu memiliki kebiasaan poliandri atau satu betina dibuahi oleh banyak pejantan. Karena kebiasaan itu, maka cheetah betina biasanya pilih-pilih pasangan pejantan. "Padahal di KBS cuma satu pejantan. Makanya kami pisahkan dalam waktu lama di kandangnya masing-masing dan akan dikumpulkan pada saat si betina betul-betul masa subur. Istilahnya, agar si Macy itu betul-betul kangen pada si Spotty," ujarnya. Ia berharap pasangan Spotty dan Macy itu dapat kawin, sehingga bisa berkembang biak dan jumlahnya cepat banyak. Biasanya cheetah itu mengandung selama tiga bulan kemudian melahirkan. Sepasang cheetah yang tergolong kucing besar didatangkan dari kebun binatang di Pretoria, Afrika Selatan ("National Zoological Garden"). Agus mengemukakan, sepasang satwa yang memiliki kemampuan berlari tercepat hingga di atas 105 kilometer perjam itu merupakan cheetah pertama yang dimiliki KBS. Satwa itu merupakan hasil penukaran dengan sepasang komodo milik KBS. Program pertukaran satwa itu telah ditandatangani "Executive Director National Zoological Garden" Afrika Selatan, Willie Labuschagne, dan Direktur KBS, Soetoyo Soekomihardjo di Jakarta pada 19 April 2004, disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Agus, kondisi satwa itu kini sudah bisa menyesuaikan dengan alam dan lingkungan di KBS. Bahkan, sejak beberapa waktu pasangan itu sudah bisa makan dengan lahap jika diberi daging. Sepasang cheetah itu tiba di Juanda, Surabaya menggunakan pesawat pada 9 Maret 2006, dan sehari sesudahnya dilakukan serahterima dari Dubes Afsel, GM Memela kepada pengurus KBS. Sepasang cheetah berumur tiga tahun (jantan) dan betina 3,5 tahun itu memiliki keunikan, karena tubuhnya yang ramping, sehingga larinya sangat cepat. Tapi ia memiliki kelemahan, karena kekuatan rahangnya tidak seperti singa atau harimau. "Makanya cheetah ini hanya berburu mangsa jenis hewan-hewan sedang dan kecil. Sementara di kebun binatang, satu ekor membutuhkan daging sapi empat kilogram dalam dua hari sekali," kata Manajer Konservasi KBS, drh Liang Kaspe.(*)

Copyright © ANTARA 2006