Depok (ANTARA) - Pemerintah Kota Depok di Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk menunda relokasi SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda sesuai dengan hasil rapat forum koordinasi pimpinan daerah bersama pemerintah pusat.

"Pemerintah Kota Depok memutuskan menunda pemindahan siswa dari SDN Pondok Cina 1 ke tempat yang lain," kata 
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di Depok, Rabu.

Ia mengatakan, pemerintah kota mendengarkan aspirasi dari masyarakat setempat untuk menunda relokasi SDN Pondok Cina 1 dan pembangunan masjid di lokasi sekolah tersebut. 

"Kami berharap pihak-pihak yang tidak berkepentingan di SDN Pondok Cina 1 tidak lagi di sana. Serahkan SDN Pondok Cina 1 ini kepada kepala sekolah, siswa yang melakukan kegiatan belajar," katanya.

Budi mengatakan bahwa pemerintah kota mengakomodasi orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 yang menginginkan anaknya tetap bisa belajar di sekolah itu maupun orang tua yang ingin anaknya pindah ke sekolah yang lain.


Menurut dia, Dinas Pendidikan Kota Depok akan menugaskan guru untuk mengajar siswa yang tetap ingin sekolah di SDN Pondok Cina 1.

"Kami adakan guru untuk mengajar di SDN Pondok Cina 1. Jadi jangan relawan, tapi guru. Mulai di semester berikutnya silakan yang mau sekolah di sana dan di SDN Pondok Cina 5. Kami tetap menyiapkan guru," katanya.

Dinas Pendidikan Kota Depok, ia melanjutkan, juga memfasilitasi murid SDN Pondok Cina 1 yang hendak pindah ke sekolah yang lain.

"Kami akomodir. Siswa yang pindah ke SDN Pondok Cina 5 kami beri penambahan ruang kelas baru," katanya.

Rencana Pemerintah Kota Depok untuk merelokasi SDN Pondok Cina 1 dan menjadikan lokasi sekolah tersebut sebagai tempat pembangunan masjid menimbulkan polemik.

Sebagian orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 menuntut pemerintah kota menyediakan gedung sekolah yang baru bagi seluruh siswa sebelum menggunakan lahan sekolah untuk membangun masjid.


Baca juga:
Pemkot Depok diminta siapkan sarpras sebelum relokasi SDN Pondok Cina 1
Wali Kota Depok jelaskan rencana pembangunan Masjid Al-Qudus

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022