Jakarta (ANTARA) - Perhelatan China (Ningbo)-Indonesia Economic and Trade Matchmaking Conference digelar di Kota Ningbo, China, guna mendorong rencana promosi perdagangan RCEP (Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional) di Indonesia

Acara itu mempertemukan puluhan perusahaan dari Ningbo dan Indonesia, dan diikuti pula oleh perwakilan dari Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT), Kamar Dagang Umum Zhejiang Indonesia, Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, dan Asosiasi Perusahaan Jasa dan Barang Teknik Elektronika.

Ketua Dewan Promosi Perdagangan dan Kamar Dagang Internasional Ningbo Xu Guangxian menyatakan dalam pidatonya bahwa demi memanfaatkan peluang emas dari diberlakukannya RCEP, memperluas efek positif dari RCEP, dan berbagi manfaat dari perkembangan RCEP dengan lebih baik lagi.

Ia menyatakan, Ningbo siap meningkatkan kerja sama dengan kalangan industri dan bisnis dari negara-negara anggota RCEP, melalui beberapa tindakan untuk memberi dorongan baru kepada pemulihan dan perkembangan ekonomi regional.

Pertama, membangun mekanisme kerja sama dengan kalangan industri dan bisnis negara-negara RCEP, mengorganisir perusahaan-perusahaan Ningbo untuk mengikuti kegiatan kalangan industri dan bisnis, di bawah mekanisme multilateral yang sudah ada.

Kedua, membangun platform kerja sama ekonomi dan perdagangan di antara negara-negara RCEP, seperti mengadakan pameran merek-merek perusahaan masing-masing atau pameran merek Ningbo yang terkenal pada berbagai kesempatan di Indonesia, Jepang, dan negara-negara lain.

Ketiga, menyempurnakan sistem layanan hukum yang berkaitan dengan bisnis, mengadakan perkenalan dan publisitas tentang pengetahuan mengenai RCEP, serta meningkatkan kesadaran perusahaan tentang perlindungan hak cipta.

Ketua Umum PERPIT Abdul Alek Soelystio menyampaikan pidato via tautan video. Menurut dia, populasi Indonesia sangat besar dan pasarnya cukup berpotensi. Indonesia juga kaya akan sumber daya alam, jadi ekonomi Indonesia dan China bisa saling melengkapi.

Abdul mengatakan bahwa hubungan perdagangan dan ekonomi Indonesia-China sangat erat dalam beberapa tahun terakhir, dengan nilai perdagangan kedua negara sudah menembus 100 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.670). Dia berharap agar investor China lebih memperhatikan pasar Indonesia dan secara aktif menanam modal di Indonesia untuk perkembangan bersama.

Pada acara itu, Dewan Promosi Perdagangan dan Kamar Dagang Internasional Ningbo menandatangani perjanjian kerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022