Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa konsep Smart Agroforestri dinilai mampu mendorong potensi ekonomi kerakyatan di wilayah Indonesia.

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian LHK Bambang Supriyanto di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan pengembangan konsep Agroforestri tersebut bisa menciptakan lapangan kerja di kawasan perdesaan.

"Smart Agroforestri mampu mendorong ekonomi kerakyatan wilayah. Karena, lapangan pekerjaan bisa diciptakan di kawasan perdesaan, sehingga urbanisasi tidak terjadi," kata Bambang.

Bambang menjelaskan konsep ini merupakan skema pengembangan kawasan terpadu atau Integrated Area Development (IAD). Konsep tersebut, sudah masuk dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Kehutanan.

Menurut dia, aturan tersebut telah diterjemahkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial dengan pengembangan konsep Smart Agroforestri melalui IAD.

Dalam perhutanan sosial untuk masyarakat, lanjut dia, biasanya dilakukan dalam skala kecil yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Namun, konsep Smart Agroforestri, mengedepankan nilai tambah dengan skala usaha yang lebih besar.

"Smart tersebut, adalah pola pikir tidak hanya terbatas pada produktivitas. Tetapi, punya nilai tambah dan skalanya lebih besar," ujarnya.

Baca juga: Menteri LHK dorong upaya lebih besar capai target perhutanan sosial

Sebagai salah satu contoh, di salah satu desa pada kawasan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang mengembangkan klaster produsen susu sapi. Untuk saat ini, produksi susu pada satu desa tersebut masih sebanyak 5.300 liter per hari.

Jumlah tersebut, menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang membutuhkan susu sebagai bahan baku utama, masih belum mencukupi. Salah satu perusahaan yang membutuhkan pasokan susu tersebut, minimal membutuhkan pasokan 10.000 liter susu per hari.

"Satu desa di Lumajang itu, produksi susu baru 5.300 liter per hari dan itu belum cukup. Sehingga kita kembangkan IAD, menjadi tujuh desa dengan target produksi 20 ribu liter per hari, sehingga skala ekonominya cukup," ujarnya.

Agroforestri merupakan manajemen pemanfaatan lahan secara optimal dan lestari dengan cara mengkombinasikan kegiatan kehutanan dan pertanian pada unit pengolahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.

Penerapan agroforestri banyak ditujukan untuk menciptakan keseimbangan ekologi, ekonomi dan sosial. Sementara Smart Agroforestri diharapkan memberikan dampak untuk mendukung ketahanan pangan, peningkatan pendapatan dan ketenagakerjaan.

Baca juga: Erick Thohir ungkap peran agama dalam ekonomi kerakyatan & perdamaian

Baca juga: Kadin optimistis UMKM kerakyatan bakal perkuat kebangkitan ekonomi RI


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022