Denpasar, (ANTARA News) - Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) di Bali menjangkau sasaran seluas 55.000 hektar, di dalam maupun di luar kawasan hutan. "Sasaran tersebut digarap dalam tahun 2004 dan 2005 dengan dukungan dana dari pemerintah pusat, kata Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Bali," Ir Made Sulendra, di Denpasar, Kamis (4/5). Ia mengatakan, lahan kritis yang ditanami berbagai jenis pepohonan yang mampu berfungsi untuk mencegah erosi dan tanah longsor dengan tingkat keberhasilan tanaman yang tumbuh 80 persen pada tahun 2004. Sedangkan dalam kegiatan Gerhan tahun 2005 tanaman yang tumbuh hanya 60 persen, akibat sebagian tanaman mati karena kekurangan air, karena kebetulan saat itu musim panas. Sulendra menambahkan, upaya penghutanan kembali terhadap lahan-lahan kritis terus diupayakan dengan mendapat dukungan dana reboisasi. Usaha menghutankan kembali lahan kritis mendapat dukungan dan peranserta masyarakat, khususnya di luar kawasan. Selain itu juga menyediakan bibit berbagai jenis pepohonan untuk dikembangkan di kawasan hutan maupun tanah milik masyarakat. Penanaman dilakukan di seluruh Kabupaten/kota di Bali dengan merangkul peranserta masyarakat di saat musim hujan sekarang. Bali sejak beberapa tahun terakhir melancarkan gerakan penanaman sejuta pohon di sepanjang jalan menuju obyek wisata maupun jalan yang menghubungkan antara satu kabupaten dengan kota lainnya di Pulau Dewata. Gerakan yang "dikomandoi" Gubernur Bali Dewa Beratha melibatkan karyawan-karyawati dari berbagai instansi pemerintah tingkat Propinsi Bali maupun Pemkab. "Penanaman dilakukan secara berkesinambungan, tanpa menunggu momentum atau hari-hari peringatan tertentu. Hal itu dilakukan untuk menambah kesejukan Bali sebagai daerah wisata. Jika sepanjang jalan pepohonannya rindang maka Bali akan bertambah sejuk, meskipun musim kemarau," kata Sulendra. Gerakan sejuta pohon merupakan salah satu komitmen Gubernur Bali dalam "mengendalikan" Bali, disamping menjaga stabilitas keamanan serta kelestarian seni budaya. Bali memiliki kawasan hutan yang terdiri atas hutan lindung 96.766 hektar, hutan produksi 8.626 hektar, kawasan suaka alam 1.762 hektar, Taman Nasional Bali Barat 15.587 hektar, taman wisata 4.154 hektar dan taman hutan raya 1.361 hektar. (*)

Copyright © ANTARA 2006