Badung (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meresmikan tiga fasilitas khusus bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di lima bandara di Indonesia yaitu Ahmad Yani, Juanda, Lombok, Kualanamu, dan I Gusti Ngurah Rai, di Bali, Rabu.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani, yang memimpin langsung acara peresmian secara serentak dari Bandara Internasional Juanda di Jawa Timur, menyampaikan tiga fasilitas tersebut, yaitu "PMI Lounge", "helpdesk", dan jalur antrean khusus di Imigrasi, merupakan wujud penghormatan dan pelayanan negara terhadap para pekerja migran yang merupakan pahlawan devisa negara.

“Fasilitas VVIP yang dihadirkan di lima bandara adalah wujud keberpihakan negara. Selain itu, ini adalah bentuk penghormatan dan pelayanan kepada para PMI sebagai pahlawan devisa yang telah rela berkorban demi kesejahteraannya dan keluarga,” kata Benny saat acara peresmian yang juga disiarkan secara langsung di lokasi peresmian PMI Lounge di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Di lokasi peresmian PMI Lounge di Bali, Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI Irjen Pol. Achmad Kartiko menyampaikan fasilitas VVIP khusus pekerja migran itu tersedia berkat hasil kerja sama BP2MI dengan BUMN tepatnya Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II selaku pengelola bandara, pemerintah daerah, dan kementerian/lembaga lainnya.

“Kita harus memperlakukan pekerja migran Indonesia dengan rasa hormat dan kebanggaan yang sangat tinggi,” kata Kartiko saat jumpa pers selepas meninjau fasilitas VVIP untuk PMI di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan pekerja migran Indonesia merupakan penyumbang devisa terbesar keempat yang mampu menyetor sampai Rp154 triliun selama setahun.

Di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, fasilitas VVIP untuk PMI itu salah satunya adalah “PMI Lounge” yang berlokasi di Terminal Keberangkatan Internasional. PMI Lounge merupakan ruangan yang dilengkapi dengan pendingin udara, meja informasi, sofa dan sejumlah kursi, aneka camilan dan minuman, kursi roda, tabung oksigen, dan obat-obatan untuk pertolongan pertama.

Di ruangan itu, para pekerja migran dapat menunggu jadwal keberangkatan atau menunggu jemputan saat kembali ke tanah air, menerima informasi dari staf yang bertugas, dan beristirahat.

Sementara itu, helpdesk yang tersedia di area dalam Terminal Keberangkatan menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh para pekerja migran.

Terakhir, jalur antrean khusus keimigrasian juga tersedia di Terminal Keberangkatan dan Terminal Kedatangan sehingga para pekerja migran Indonesia tidak perlu mengantre lama dan dapat lebih cepat menyelesaikan pemeriksaan di loket Imigrasi.

Baca juga: BP2MI sebut Indramayu jadi penyumbang PMI terbanyak
Baca juga: BP2MI minta calon tenaga migran waspadai pemberangkatan ilegal
Baca juga: BP2MI: 4,5 juta PMI tidak terdaftar dalam sistem negara

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022