Jakarta (ANTARA) - Perencana keuangan Ligwina Hananto mengatakan diperlukan kesadaran risiko finansial agar tidak terjebak dalam pinjaman online dan menciptakan generasi sandwich baru.

"Isu sekarang kan sandwich generation, investasi bodong, pinjaman online. Itu semua terjadi karena enggak sadar risiko. Kita harus mikir nanti gimana, bukan gimana nanti," ujar Ligwina dalam diskusi "Hari Sadar Risiko Nasional" di Jakarta, Kamis.

Ligwina mengatakan generasi saat ini rata-rata hanya berpikir tentang rencana jangka pendek. Misalnya, liburan untuk tiga bulan ke depan, bukan satu atau dua tahun mendatang.

Menurutnya, kesadaran akan perencanaan finansial berdampak pada segala aspek kehidupan mulai dari masalah kesehatan, properti hingga lingkungan hidup.

Lebih lanjut, Ligwina mengatakan kesadaran finansial harus dibangun terus-menerus agar menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi budaya baru.

Saat masyarakat mulai memiliki budaya sadar risiko maka kasus pinjaman online dan investasi bodong bisa dihindari.

Menurut Ligwina, sudah saatnya masyarakat khususnya anak-anak muda mulai mempelajari literasi finansial.

"Orang yang punya literasi akan lebih baik, dia cenderung memikirkan sebelum mengambil keputusan finansial sehingga kecenderungan mendapat risiko yang fatal sedikit sekali," kata Ligwina.


Baca juga: Kemenkominfo upayakan pelaku UMKM paham teknologi finansial

Baca juga: Perbankan perlu lebih bantu UMKM terkait akses finansial

Baca juga: Pentingnya literasi dalam perencanaan keuangan generasi muda

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022