Kementerian PUPR mendorong optimalisasi pemanfaatan waduk atau bendungan multiguna guna mencapai target bauran Energi Baru dan Terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025,
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan penjajakan minat pasar kepada investor untuk proyek PLTA Tiga Dihaji berkapasitas 40 MW pada Bendungan Tiga Dihaji, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, senilai Rp1,12 triliun.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan salah satu infrastruktur sumber daya air yang dapat dikerjasamakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) adalah prasarana penampung air beserta bangunan pelengkapnya di antaranya waduk atau bendungan, yang bermanfaat besar bagi masyarakat.

"Kementerian PUPR mendorong optimalisasi pemanfaatan waduk atau bendungan multiguna guna mencapai target bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025," kata Herry.
Baca juga: Menjamurnya startup energi bersih dukung pengembangan EBT di Tanah Air

Herry menjelaskan salah satu upaya Kementerian PUPR untuk mendukung pencapaian target EBT adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur SDA untuk PLTA dan PLTS.

Dari program pembangunan 61 bendungan 2015-2025 Kementerian PUPR, terdapat 43 bendungan yang berpotensi untuk dimanfaatkan PLTA dengan kapasitas total 253,86 MW dan potensi untuk dimanfaatkan PLTS terapung sebesar 1.190,67 MW.

"Saat ini, Kementerian PUPR tengah menyiapkan Proyek KPBU PLTA Tiga Dihaji yang berlokasi di Bendungan Tiga Dihaji, Kecamatan Tiga Dihaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan bendungan milik Kementerian PUPR untuk ketenagalistrikan," kata Herry.
Baca juga: Dukung irigasi, Kementerian PUPR bangun Bendungan Tiga Dihaji Sumsel

Bendungan Tiga Dihaji merupakan bendungan multiguna yang mulai dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Kementerian PUPR pada akhir tahun 2018 dan direncanakan selesai pada tahun 2025 dengan manfaat untuk irigasi seluas 11.000 hektar, reduksi banjir sebesar 106,1 meter kubik persen detik, air baku sebesar 1 meter kubik per detik, dan listrik sebesar 40 MW.

Proyek KPBU PLTA Tiga Dihaji memiliki nilai investasi sebesar Rp1,12 triliun dengan masa kerja sama selama 27 tahun yang terdiri atas dua tahun masa konstruksi dan 25 tahun Take or Pay.

"Dimana dengan skema Take or Pay ini PT PLN Persero akan membeli listrik sesuai dengan Perjanjian. Untuk pengembalian investasi proyek ini akan dilakukan melalui skema Pembayaran Pengguna Layanan / Tarif melalui PJBL dengan PT PLN Persero," kata Herry.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022