Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian BUMN dipastikan akan merombak susunan direksi Bank BTN yang akan dilakukan pada Senin (8/5) depan. "Akan ada pergantian," kata Dirut BTN Kodradi, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat. Menurut Kodradi, rencana pergantian merupakan salah satu agenda RUPS yang dibicarakan dalam rapat itu. Rapat yang berlangsung sejak pukul 09:30 WIB dan berakhir pukul 11:30 WIB itu dihadiri Deputi Meneg BUMN Bidang Perbankan, Jasa Keuangan, Konstruksi dan Jasa lainnya, Suad Husnan, serta seluruh direksi dan komisaris BTN. Meski demikian Kodradi tidak bersedia menyebutkan nama-nama direksi yang akan diganti, termasuk siapa figur yang mengantikannya. Ia hanya menjelaskan tanya saja pemegang saham (Menneg BUMN Sugiharto --red). Demikian juga Suad Husnan, tidak mau berkomentar lebih jauh. "Ada pergantian, perintah untuk pelantikan juga sudah ada pada kami," kata Suad. Sebelumnya berkembang informasi, nama-nama yang santer disebut-sebut pengganti Kodradi adalah Aris Mufti, staf khusus Meneg BUMN, yang kini juga ini menjabat komisaris di PT Garuda Indonesia. Selain itu, nama Dirut Garuda Emirsyah Satar juga mengemuka sebagai calon dirut BTN. Perombakan direksi BTN sudah mengemuka sejak pertengahan tahun lalu, seiring dengan telah habisnya masa kerja Dirut Kodradi. "Saya sudah siap diganti, namun kinerja yang bagus yang diraih BTN saat ini harus juga dipertahankan para direksi baru nanti," katanya. Ia menjelaskan dalam RUPS tersebut, komisaris juga mengakui bahwa kinerja BTN merupakan yang terbaik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Laba bersih BTN pada 2005 mencapai Rp436 miliar, naik dari tahun 2004 yang mencapai Rp370 miliar. BTN juga akan memenuhi permintaan pemerintah, menaikkan setoran dividen dari laba tahun 2005 menjadi 35 persen atau Rp152,84 miliar, naik dari dividen tahun sebelumnya yang hanya 25 persen. (*)

Copyright © ANTARA 2006