Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi menggelar pertemuan dengan Menlu Prancis Catherine Colonna membahas hubungan bilateral antara kedua negara. 

Wang, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), menyebut bahwa hubungan China-Prancis bertahan dari ujian perubahan dan kekacauan, mempertahankan stabilitas secara keseluruhan, serta menunjukkan momentum perkembangan yang positif.

China bersedia melakukan pertukaran tingkat tinggi yang lebih erat dengan Prancis juga  memperdalam kerja sama pragmatis di bidang ekonomi, perdagangan, pertanian, dan penerbangan, serta mempromosikan pengembangan yang lebih besar bagi kemitraan strategis komprehensif China-Prancis di tahun yang baru, kata Wang.

Dia menyebutkan bahwa China siap memperkuat komunikasi strategis dengan Prancis untuk menyuntikkan dorongan baru ke dalam kerja sama praktis bilateral dan memberikan kontribusi bersama bagi pengembangan hubungan China-Uni Eropa yang kuat, serta perdamaian dan stabilitas dunia dan regional.

Wang juga menekankan bahwa China akan terus mengoptimalkan serta menyesuaikan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian COVID-19 demi memberikan lebih banyak kenyamanan bagi pertukaran personel antara China dan negara asing.

"Prospek ekonomi China menjanjikan, dan potensi pasar skala super besar akan dirilis lebih cepat guna membawa peluang lebih besar bagi negara lain termasuk Prancis," ujar Wang.

Sementara itu, Colonna mengatakan Prancis siap bekerja sama dengan China untuk mempersiapkan pertukaran tingkat tinggi di tahap berikutnya.

Prancis mengapresiasi langkah-langkah baru China dalam mengatasi pandemi serta berharap dapat mengaktifkan kembali pertukaran budaya dan pertukaran antarmasyarakat serta melanjutkan kembali secara bertahap aktivitas pertukaran personel yang normal antara kedua belah pihak, ujar Colonna, seraya menambahkan bahwa Prancis akan terus memperkuat koordinasi multilateral dengan China untuk bersama-sama mengatasi tantangan global. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022