Saya ingin memotivasi anak-anak muda bahwa di dalam hidup ini perlu keberanian untuk menghadapi semua situasi.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan dirinya ingin memotivasi anak muda untuk berani dalam mengambil tindakan, lewat bukunya yang terbaru berjudul "M-Leadership, Berani Memimpin".

Menurut Moeldoko, di Jakarta, Kamis, keberanian menjadi kunci bagi dirinya dalam menghadapi kehidupan, yakni keluar dari lingkungan kemiskinan.

"Saya ingin memotivasi anak-anak muda bahwa di dalam hidup ini perlu keberanian untuk menghadapi semua situasi. Karena kadang-kadang kita buru-buru membangun pesimisme, tidak membangun optimisme," kata Moeldoko, dalam kegiatan bedah buku "M-Leadership, Berani Memimpin".

Dalam buku tersebut, Moeldoko menceritakan perjalanan kepemimpinannya terutama saat menjadi Panglima TNI 2013-2015, menekuni dunia bisnis selepas pensiun dan sebagai Kepala Staf Kepresidenan hingga saat ini.

Ia juga mengungkapkan bahwa dengan berani, ia bisa keluar dari kemiskinan.

"Waktu itu kalau saya tidak berani melangkah, maka saya akan berada di daerah saya, dan saya akan menikmati kemiskinan itu. Saya ingin keluar dari lingkungan itu," kata dia.

Dia menyebut model kepemimpinan M-Leadership berisi 3 M, yakni Move, Motivate, and Make A Difference. Moeldoko menjelaskan, move sebagai lompatan-lompatan penting untuk menggapai kemajuan.

Kemudian, motivate untuk melawan rasa takut pada diri para pemimpin. Sementara itu, make a difference berupa langkah-langkah inovasi yang bisa dilakukan secara nyata.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan buku yang ditulis mantan Panglima TNI itu sangat relevan dengan kata kuncinya, yakni berani.

"Berani itu ada dua, karena penuh perhitungan, berani karena nekad. Kita percaya Pak Moeldoko ini berani karena punya perhitungan. Dari awal sudah percaya diri karena punya kompetensi," kata Yustinus.
Baca juga: Kepala Staf Kepresidenan ajak petani terus berinovasi
Baca juga: Moeldoko ingatkan tidak bicara mayoritas minoritas dalam berkebangsaan

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022