Hampir 15,2 juta anak di negara itu teruji positif COVID-19 sejak awal pandemi.
Sekitar 165.000 dari kasus tersebut ditambahkan dalam empat pekan terakhir, dan kasus-kasus yang dilaporkan itu kemungkinan hanya "sebagian kecil" dari jumlah kasus COVID-19 sebenarnya yang dialami oleh anak-anak di negara itu, kata laporan tersebut.
Dibutuhkan upaya untuk mengumpulkan lebih banyak data berdasarkan kelompok usia guna menilai tingkat keparahan penyakit terkait varian baru serta potensi efek jangka panjangnya, menurut laporan itu.
Penting untuk mengetahui bahwa ada efek langsung dari pandemi terhadap kesehatan anak-anak, tetapi yang terpenting adalah kita perlu mengidentifikasi dan mengatasi dampak jangka panjang pandemi terhadap kesejahteraan fisik, mental, dan sosial generasi anak-anak dan remaja ini, kata AAP.
Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022