Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Sitti Rohmi Djalilah meminta seluruh guru tidak gagap teknologi (gaptek) dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan.

"Guru tidak boleh gagap teknologi, guru harus melek teknologi dan mengerti perkembangan zaman. Sehingga, pembelajaran kepada anak didik dapat tersampaikan secara efektif," ujarnya saat menghadiri HUT ke-77 PGRI dan Hari Ibu ke-94 dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Kamis.

Baca juga: Dikbud NTB: Pengangkatan guru honorer PPPK mengacu Mendikbudristek

Baca juga: Gubernur ingin anak NTB kuasai sains dan teknologi


Menurutnya, sudah tidak zamannya lagi guru ketinggalan dari sisi teknologi, karena bagaimanapun teknologi akan membantu untuk dapat menjalankan tugas lebih efektif dan efisien.

Untuk itu, ia mengimbau kepada semua guru agar anak-anak didiknya tidak ada yang sampai putus sekolah atau drop out (DO)

"Jangan biarkan masyarakat di sekitar kita putus sekolah, walaupun sudah menjadi ibu - ibu, sudah punya anak, usia 30 tahun. Kalau tidak selesai SMP/MTs minta ikut paket B kalau SMA bisa ikut paket C, sehingga kita dorong jangan sampai ada yang putus sekolah," tegas Ummi Rohmi sapaan akrabnya.

Karena itu, ia berharap agar perempuan PGRI NTB sebagai garda terdepan di lingkungan sekitar terus mendorong masyarakat untuk menyelesaikan pendidikannya.

Baca juga: NTB gandeng LAPAN manfaatkan teknologi penginderaan jauh

"Saya berharap kontribusi ibu guru di lingkungan sekitar, melihat tetangga terdekat yang memiliki pendidikan rendah untuk dapat menyelesaikannya dengan mengikuti paket yang telah disiapkan," katanya.

Selain itu, Pemprov NTB dalam penanganan stunting mendorong siswa atau siswi SMA, SMK, SLB dan SMP/MTs melakukan bakti stunting dengan gotong royong menyumbang sebutir telur yang kemudian disumbangkan ke Posyandu terdekat.

"Kita gotong royong untuk memberikan kepedulian terhadap stunting sekaligus memberikan edukasi terhadap anak - anak kita untuk mencegah stunting," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022